Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (KEMA FIKP Unhas) menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) bertempat di Wisma Mutiara Sabtu-Selasa, (18-21/12).
LKTM mengangkat tema “Krisis Iklim Abad 21: Rekonstruksi Orientasi Ideologi Maritim”. Hal yang dibahas berdasar pada keadaan realitas lingkungan yang terdegradasi dan masif disrupsi seperti saat ini. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta mengenai isu serta pentingnya wacana lingkungan hidup.
Adapun materi yang diberikan selama kegiatan diantaranya Filsafat Lingkungan dipaparkan oleh Dosen Ketua Senat Mahasiswa KEMA FIKP Unhas, Rahmat menyampaikan Sebanyak 34 peserta yang merupakan mahasiswa dari beberapa fakultas di Unhas dinyatakan lulus setelah mengikuti tahapan screening test. Pada Sabtu, (18/12) kegiatan dibuka secara resmi ditambah materi yang diberikan yakni filsafat lingkungan oleh Dosen FIKP Unhas, Dr Ir Khusnul Yaqin M Sc.
“Besoknya ada 3 materi yang berlangsung, pertama ekonomi dan ekologi, analisis wacana kritis oleh Muh Ilham Dhani Asriawan. Materi ini bertujuan untuk menjadi alat analisis dalam melihat kondisi realita sosial dan politik yang ada. Kedua, kebijakan dan pertahanan maritim oleh Dr Ir M Rijal Idrus M Sc dan menutup kegiatan hari ahad adalah Ideopolstratak oleh Hambali,” jelasnya.
Materi yang berlangsung Senin, (20/12) yakni sosiologi lingkungan dipaparkan oleh Direktur Yayasan Konservasi Laut (YKL), Nirwan Dessibali, penerapan teknologi berbasis ekologi oleh Dr H Burhanuddin S Pi MP, serta Riset dan Advokasi Lingkungan oleh Abdurrahman Abdullah dimana materi ini diharapkan mampu membawa kepada kesadaran dan gerakan kolektif berbasis riset yang faktual.
“Hari terakhir diisi dengan menonton film dokumenter yang diproduksi oleh Anatman Pictures yang berjudul Diam & Dengarkan. Pemutaran film ini erat mengandung maknak tentang nilai kesadaran universal untuk membawa dan menyadari eksistensi manusia sebagai spesies dan keterpautannya dengan lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, peserta juga melakukan kegiatan Observasi Pengelolaan Sampah dimanamereka turun langsung melihat pengelolaan bank sampah di Kelurahan Untia, Makassar. “Bukan hal yang mudah untuk mengolah sampah, adanya ini agar kita semua sadar bahwa sampah bukan hanya sesuatu yang butuk tapi dapat dikelola sebagai peluang ekonomi masyarakat,” tutupnya.
Nurul Hikma