Guru Besar Ekotoksikologi dan Pencemaran Laut, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Prof Dr Akbar Tahir MSc meninggal dunia di Kediamannya Perumahan Dosen Tamalanrea, Sabtu (25/12). Dosen FIKP ini lahir di Ujung Pandang 18 Juli 1961.
Akbar telah memimpin beberapa penelitian nasional, salah satunya pada 2018 berjudul Studi Pencemaran Mikroplastik di 6 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) se-Indonesia.
Dalam wawancaranya, Dosen FIKP, Dr Ir Shinta Werorilangi MSc mengatakan Akbar salah satu pelopor penelitian mengenai sampah laut dan mikroplastik.
“Prof Akbar merupakan pioner di penelitian tentang Sampah Laut dan Mikroplastik di Sulawesi Selatan, bahkan dapat dikatakan Indonesia Timur,” jelas Shinta, Sabtu (25/12).
Dosen Keahlian Toksikologi Laut ini juga menjelaskan Akbar adalah orang yang sangat disiplin dan tegas.
“Semua mahasiswa beliau pasti memiliki cerita, beliau dapat diajak berdiskusi dan suka memberikan wejangan di Warung Kopi,” tuturnya Shinta.
Shinta juga mengatakan promotornya ini bersifat progresif. “Ia berpikir maju dan memiliki keinginan untuk melihat koleganya berkembang,” tambahnya.
Selain itu, lulusan Universitas Jenderal Soedirman dan University of Abardeen ini juga pernah menjabat sebagai ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Barat.
Muhammad Alif M