Terkadang, hal-hal berguna biasanya tidak terlihat megah, tapi bisa membuatnya tenangkan gundah.
Ketika ditanya hal apa yang menginspirasi dari hidup ku, aku terdiam. Lama sekali aku berkutat dengan pikiran, mencoba mengingat hal apa yang pernah aku lakukan hingga saat ini dan dapat ku bagikan kepada orang lain hingga menginspirasi mereka.
Namun, berfikir sekeras apa pun, aku tidak dapat menemukan jawabannya. Aku tidak memiliki cerita inspiratif untuk dibagikan. Jangankan orang lain, aku pun selalu berpikir tidak ada hal yang dapat kubanggakan hingga saat ini. Aku tidak pernah berbuat sesuatu yang mendapat reaksi besar atau bahkan penghargaan. Ah, ada! Namun itu hanya sebatas masuk sepuluh besar di kelas ketika masih berada di bangku sekolah.
Memikirkan pertanyaan itu membuatku frustasi. Pikiran-pikiran seperti “Ternyata selama ini, kamu belum pernah melakukan sesuatu yang membanggakan Aza” sangat mengganggu ku. Terlebih, hal itu membuatku sering membandingkan diri dengan orang lain. Benar-benar menyebalkan.
Tidak ingin terus dibayangi, aku akhirnya punya pikiran berbagi keresahan yang sedang ku alami sekaligus mengetahui apa yang dipikirkan orang lain tentangku. Hingga akhirnya kuputuskan membuat status soal keresahan itu di media sosial.
Aku menulis “Memangnya apa yang ku punya dan membanggakan sehingga orang lain dapat terinspirasi dari ku?” di status WhatsApp ku. Tak seperti yang ku bayangkan, ternyata status itu mendapat banyak perhatian. Ada teman dekatku yang membalas dengan bercanda, ada pula yang membalasnya dengan serius. Respon-respon itu membuatku tercengang dan terharu, sekaligus berhasil membuatku sadar.
Ternyata, selama ini, aku terlalu menaruh ekspektasi tinggi pada diri, hingga membuat ku buta akan hal-hal kecil yang telah ku lakukan dan sebenarnya sangat berharga. Aku terlalu sibuk memperhatikan orang-orang hebat yang memiliki segudang prestasi besar dan berhasil menginspirasi banyak orang.
Dari beragam balasan, aku menjadi sadar, kita tidak bisa hidup dengan mengandalkan apa yang kita ketahui dan apa yang kita lihat. Kita juga perlu tahu apa yang orang lain lihat dan orang lain ketahui tentang diri kita, baik dalam konteks yang positif atau negatif.
Aku terkejut saat membaca salah satu balasan teman ku yang mengatakan, ia mulai tergugah untuk membaca saat melihat cerita yang ku bagikan di Instagram tentang awal aku mulai suka membaca buku. Selain itu, ternyata ada juga teman yang menganggapku hebat setelah melihat banyaknya kegiatan yang ku ikuti dan merasa iri dengan caraku mengatur waktu.
Seperti yang ku katakan tadi, tidak ada salahnya melihat diri dari kacamata orang lain. Aku tidak menyangka, selama ini teman-teman ku terinspirasi dari sesuatu yang aku perbuat dan tidak aku sadari.
Setelahnya, aku tersadar, setiap hal yang dilakukan adalah sesuatu yang bernilai dan memiliki kelebihannya masing-masing. Aku merasa lega ketika mengetahui hal itu. Mengetahui ternyata ada sesuatu yang ku lakukan berguna untuk orang lain.
Dari situ, rasanya aku ingin menyampaikan kutipan dari buku Syahid Muhammad yang mengatakan “Kalau suatu hari ada seseorang yang merasa tak berguna, kamu bisa ingatkan apa saja yang sudah ia lakukan pada sekitarnya. Sebesar apa ia dalam hidup mu. Maka itu yang akan ia katakan pada dirinya, dan lahirlah keberanian melakukan hal-hal lain dalam hidup. Hal-hal untuk dirinya sendiri hingga untuk banyak orang.”
Karena kadang, hal-hal berguna biasanya tidak terlihat megah, tapi bisa membuatnya tenangkan gundah. Sekecil apapun itu, sesederhana mendengar yang mungkin tidak punya nilai yang terlihat, tapi kadang dapat hidupkan banyak jiwa, temani banyak raga, buat seseorang merasa layak, hingga menghindarkannya dari keputusan-keputusan untuk menyerah.
Azzahra Zainal
Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin
Angkatan 2020.
Sekaligus, Reporter PK identitas Unhas.