Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan webinar bertema “Unhas Darurat Kekerasan Seksual”. Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui live Instagram, Kamis (28/4).
Kegiatan ini menghadirkan Aktivis Perempuan, Lyli Yulianti Farid PhD dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Makassa, Rezky Pratiwi sebagai pembicara.
Pada kesempatan itu, Lyli menjelaskan bahwa kampus harus bisa menjadi ruang aman bagi perempuan. “Isu kekerasan seksual merupakan masalah urgent, untuk itu perlu pemahaman bagaimana menciptakan ruang yang aman bagi perempuan baik dari unit besar sampai unit yang paling kecil,” ucapnya.
Di sisi lain, Rezky mengatakan, kampus harus serius dalam pengimplementasian undang-undang permendikbud. “Jangan sampai Permendikbud ini hanya sebagai formalitas belaka dan penting bagaimana mahasiswa juga harus turut andil di dalamnya,” tambah Rezky.
Terakhir, Rezky menjelaskan bahwa segala bentuk kekerasan seksual tidak dapat di tolerir. Kasus kekerasan seksual harus ditangani.
“Lembaga harus tegas dalam pemberian sangsi dan hukuman bagi pelaku kekerasan seksual, karena tidak ada tolerir terhadap pelaku kekerasan seksual,” tegas Rezky.
Ilham anwar