Badan Eksekutif Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin mengadakan seminar nasional di Aula Prof Amiruddin, Kamis (11/1).
Kegiatan ini mengangkat tema “Optimalisasi Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Menjamin Akses Energi Yang Bersih Dalam Mewujudkan SDGS 2030”.
Salah satu Panitia kegiatan, Zulkifli, menyampaikan tema ini bertujuan agar memberikan sosialisasi mengenai pengembangan energi yang terbarukan agar suatu energi yang masih ada dapat selalu dikelola.
“Kami mengangkat tema ini agar khususnya mahasiswa dapat mengelola energi yang terbarukan sehingga suatu saat kita tidak perlu meminjam dari negera lain dan kita tidak buta dengan energi yang ada disekitar kita,” ujar Zulkifli kepada identitas, Kamis (11/1).
Dalam acara ini turut hadir sebagai pemateri Kepala Subdit peresiapan program aneka energi baru dan energi terbarukan Kementrian ESDM Tony Susandy ST MBA, Direktur Maintenance & Utilities PT. Vale Indonesia tbk, Ir Andi Suntoro ST MM IPM dan Guru Besar Teknik Elektro Unhas Prof Dr Ir H Salama Manjang MT.
Sebagai pemateri pertama Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang, MT menjelaskan bahwa minyak di Indonesia telah dibatasi, selain hal itu di Asia tenggara penggunaan minyak tinggi.
Salama Manjang juga menyampaikan kontribusi energi lebih banyak di sektor industry, sehingga dibutuhkan SDM yang juga banyak untuk menyeimbangkan kebutuhan energy.
“SDM yang banyak harus dapat menyeimbangkan dengan target pemerintah kedepan dalam penggunaan energi, sehingga energi yang berkembang maka outputnya yaitu ekonominya juga harus berkembang,” ujar Salama, Kamis (11/1).
Berbeda dengan pemateri pertama, Ir Andi Suntoro ST MM IPM lebih menjelaskan pengelolaan usaha berkelanjutan dari sejak tahun 2008 yaitu kebijakan, sumber, peta, biaya, proyek, konsumsi dan inisiatif energy. Selain itu ia juga menyatakan bahwa ia mendukung peraturan pemerintah untuk menghemat energi
Hampir sama Tony Susandy ST MBA menjelaskan Potensi energi terbarukan di Indonesia masih sangat melimpah. Dibutuhkan SDM yang mengerti yang dapat meningkatkan hal itu, sehingga akan selalu tersedia cadangan-cadangan energy, karena dalam beberapa puluh tahun kedepan, tak dapat dipungkiri energi bisa saja habis.
Menurut Zulkifli peserta yang mengikuti seminar nasional ini lebih banyak mahasiswa dari universitas-universitas lain sperti Unifa, Unibos dan Stim Nitro.
“Mahasiswa yang mendaftar lebih banyak dari universitas lain, karena berhubung Unhas sekarang lagi libur, yang ikut kegiatan ini ada dari Unifa, Unibos dan Stim Nitro”, ujar Zulkifli kepada identitas, Kamis (11/1).
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mahasiswa lebih mengelola energi terbarukan agar suatu saat energi terus dapat tersedia tanpa harus meminjam dari negara lain, dan mahasiswa lebh kompetitif dalam menghadapi hal ini.
Reporter: Resky