Sayup-sayup kudengar riuh rendah
suara orang-orang di luar rumah.
Tergopoh gopoh dengan tangan penuh belanjaan,
Ibu datang memperjelas kabar angin di luar sana.
Besok, Pohon Tua itu akan ditebang habis.
Tadi, orang-orang berseragam datang meninjaunya.
Belum separuh dekade rasanya, saat kali terakhir aku
dan kamu berdiri di bawah pohon itu.
Beradu kata di sana.
Lalu, sekonyong-konyong kau pergi
membawa semua kata-kata kita,
menyisakan kehampaan dalam kalimatku.
Kabar itu akhirnya datang juga,
layaknya oase di tengah gurun pasir.
Membawaku hanyut dalam pusaran kenangan.
Lalu, menghilang tanpa jejak.
Merelakan suka.
Tuk menjemput duka.
Kaki bergandengan dengan lumpuh.
Barangkali ini hukuman.
Barangkali ini hadiah.
Barangkali ini pertanyaan dan jawaban.
Aku adalah keinginan lain
yang tak kau rencanakan, dan kau
kehilangan lain yang kurencanakan.
Penulis: Keyrina Adinda
Mahasiswa Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas,
Angkatan 2019.