Banyak tindak kriminal yang sering terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas), pelakunya ada yang masih anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Bukan hanya didominasi pelaku laki-laki, tapi kadang pula perempuan.
Jika pelakunya perempuan, terkadang satpam mengalami kesulitan memeriksanya.
Apalagi jika ingin menggeledahnya. Memang personil satpam Unhas saat ini tak satupun perempuan. Karena itu, untuk menggeledah pelaku perempuan, satpam melibatkan cleaning service perempuan.
Tak adanya personil perempuan juga menyulitkan satpam untuk meminimalisir tindakan kriminal di wilayah perempuan, seperti misalnya di musala perempuan yang sering terjadi pencurian. Belum lagi jika satpam memergoki pasangan berdua-duaan di area Unhas di malam hari, satpam sering kesulitan memeriksa dan mewawancarai perempuannya.
Hal inilah yang melatari sehingga satpam Unhas berencana merekrut anggota dari kalangan perempuan.
“Ide rekrut satpam perempuan, itu semua anggota Satpam yang usulkan, masa kalau ada yang ditangkap, kita yang periksa? Jangan sampai kita yang periksa, malah kita kena cerita lagi,” ujar satpam senior di Unhas, Alimin ketika berbincang dengan Identitas beberapa waktu lalu.
Sementara itu Kepala Satpam Unhas, Mansyur menegaskan perlunya penambahan anggota satpam wanita didorong kian meningkatnya kasus pencurian di musalla perempuan yang ada di Unhas.
“Kita sudah usulkan (satpam perempuan) untuk memperketat musalla perempuan yang rawan,” kata Mansyur.
Rencananya, jumlah satpam wanita yang akan direkrut minimal 3 orang dan maksimal 6 orang. Satpam perempuan ini juga ditugaskan di malam hari, untuk ikut jaga malam. Mereka dibutuhkan jika ada perempuan yang ditangkap dan dicurigai melakukan tindak asusila.
“Biasa ada perempuan yang kita curigai melakukan tindak asusila saat malam hari, tapi kami tidak bisa langsung tangkap karena kita tidak bisa periksa, dia kan perempuan, nanti dikira kita melakukan pelecehan lagi, nanti kalau ada perempuan dia bisa kami tugaskan, namun tidak sampai menginap,” timpal Alimin.
Kepala Bagian Rumah Tangga, Moreksa Rain yang dikonfirmasi Identitas membenarkan jika pengajuan sudah diusulkan, namun belum ada tanggapan dari pimpinan Unhas.
“Saya setuju, bila ada rencana penambahan anggota satpam perempuan, karena memang tidak mungkin satpam laki-laki yang menggeleda perempuan. Tapi saat ini belum disetujui juga sama pimpinan,” terangnya.
Moreks mengatakan, nantinya untuk proses seleksi, akan dilibatkan pihak tentara atau kepolisian.
“Nanti kalau sudah disetujui, seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak kepolisian atau tentara akan kami libatkan untuk menyeleksi anggota satpam baru,” kata Moreks.
Kita hanya bisa menunggu, kapan rencana tersebut bisa direalisasikan. Semoga saja niat tersebut bisa menciptakan kampus yang betul-betul bebas dari segala bentuk tindak kriminalitas, sehingga tak ada lagi civitas akademika yang jadi korban. (*)
Reporter: Andi Ningsih