Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas kembali mengadakan Japanese Language Proficiency Test (JLPT) setelah tertunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Kegiatan dimulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita di gedung FIB dan Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin, Minggu (3/7).
Japanese Language Proficiency Test (JLPT) merupakan ujian kemampuan Bahasa Jepang yang ditujukan untuk orang yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di perusahaan Jepang. JLPT juga menjadi standar sertifikasi kompetensi Bahasa Jepang di seluruh dunia sejak tahun 1984.
Di Indonesia terdapat 12 kota yang menjadi tempat pelaksanaan tes JLPT yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Padang, Denpasar, Manado, Malang, Semarang, Makassar, dan Palembang.
Dalam wawancaranya, Ketua Panitia, Taqdir SPd MHum, menjelaskan tes kali ini merupakan yang terbesar dibanding tahun sebelumnya. “Tahun ini merupakan tes pertama setelah pandemi dan yang paling besar, jumlah pesertanya juga mengalami peningkatan dari 200-an menjadi 336 peserta,” ucapnya.
Peningkatan jumlah peserta ini juga dipengaruhi karena JLPT dua tahun sebelumnya hanya dilaksanakan di beberapa kota, tidak termasuk Makassar. Karena kuota yang terbatas ini, banyak Mahasiswa Sastra Jepang Unhas yang tidak mendapatkan kesempatan ikut tes.
Taqdir menambahkan, kegiatan ini telah mengalami proses persiapan yang cukup panjang dan ketat. “Kami sudah memasukkan proposal ke Japan Foundation di bulan Januari. Pada Maret pendaftaran dibuka dengan kuota yang dibatasi, bahkan setelah tes seluruh kertas ujian yang telah digunakan harus dimusnahkan,” tambah Taqdir.
Ia jugaturut mengunngkapkan harapannya agar para peserta mendapatkan hasil yang memuaskan “Dengan adanya kegiatan ini semoga animo masyarakat untuk belajar bahasa Jepang bisa terus meningkat,”pungkasnya.
Ilham Anwar