Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK RI), Muhajir Effendy, beserta jajaran berkunjung ke Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk menghadiri dan memimpin langsung penanaman pohon sebagai bagian dari Aksi Nyata Gerakan Nasional Regolusi Mental melalui Penanaman Sepuluh Juta Pohon. Acara tersebut berlangsung di halaman sekitar Gedung Fakultas Teknik lama, Kampus Tamalanrea, Selasa (26/7).
Dalam sambutannya, Muhadjir mengatakan bahwa selain isu perang Ukraina versus Rusia, ada hal yang jauh lebih besar lagi untuk dihadapi yaitu, isu lingkungan dan krisis pemanasan global.
“Jadi pemanasan global ini sudah tidak bisa ditoleransi. Sudah sangat tinggi dan sangat mengkhawatirkan,” tuturnya.
Muhadjir melanjutkan, sebetulnya penamanan sepuluh juta pohon tersebut tak serta-merta dilakukan begitu saja dan kampanye tersebut dimulai dari kota Denpasar, Bali di saat GPDRR 2022 (Global Platform for Disaster Risk Reduction).
“Karena itu kita membuat program berkelanjutan seperti penanaman 10 juta pohon dan ini merupakan tindak lanjutnya,” katanya.
Walau begitu, menurut Muhajir, gerakan menanam pohon ini bukanlah satu-satunya sebagai solusi mengatasi pemanasan global.
Di samping itu, Gerakan menanam sepuluh juta pohon ini melibatkan 4 perguruan tinggi, yakni Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Diharapkan kegiatan serupa turut diikuti perguruan yang lain.
“Mudah-mudahan ini adalah suatu langkah yang sangat bagus. Marilah kita tumbuhkan mental menanam bukan menebang.” tutup Muhajir.
Muhammad Nur Ilham