Menyambut hari maritim nasional, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan MPA mengadakan kuliah umum terkait visi maritim 2045 di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa SH, Jumat (19/8).
Sekitar pukul 14.00 Wita, saat kuliah umum sedang berlangsung, beberapa mahasiswa melakukan aksi dengan membagikan selebaran bertuliskan ‘Papua bukan tanah kosong Pak’ sembari membunyikan sirine melalui megafon di Lapangan Parkir Fakultas Hukum (FH) Unhas.
Beberapa saat setelah sirine berbunyi, megafon diambil secara paksa oleh satpam Unhas yang sedang berjaga dan kemudian membubarkan mahasiswa.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 15.53 Wita mahasiswa memasang spanduk bertuliskan ‘Tolak Luhut P masuk kampus!!!’ di Tugu Tridharma.
Dikonfirmasi, 9 mahasiswa tertangkap dan 4 diantaranya dibawa ke Lt 2 Rektorat Unhas untuk melakukan diskusi bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin M Kes Ph D Sp BM(K).
“Sebenarnya kami tidak tahu apa alasan mengapa satpam mengejar, secara psikologis kami langsung lari karena ada efek kejut, seperti meneriaki dan menangkap pihak massa aksi yang sudah ingin membubarkan diri,” ucap salah seorang massa aksi.
Diskusi yang berlangsung sekitar sejam tersebut membahas mengenai alasan penolakan Luhut, serta perbaikan konsolidasi antara mahasiswa dan pihak keamanan kampus.
“Kami sudah menyampaikan ke pimpinan yang tadi berdialog bahwa kami mengharapkan adanya perbaikan sistem keamanan di kampus agar mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya itu diproteksi dan dijamin kebebasan berekspresi dan akademiknya,” tutur salah satu mahasiswa yang melakukan dialog bersama WR bidang akademik dan kemahasiswaan.
Di waktu yang sama, Ruslin juga menegaskan akan selalu menjaga kebebasan berpendapat dan berekspresi bagi mahasiswa.
“Instruksi saya ke pihak keamanan kampus bahwa jika ada yang memukuli mahasiswa, saya akan pecat dia,” pungkas Ruslin setelah keluar dari ruangan diskusi.
Agm, Ily/Ai