Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Kuliah Umum bersama Gubernur Jawa Barat. Megangkat tema “Kepemimpinan Inovatif Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) di Indonesia”, kegiatan berlangsung di Aula Prof Syukur Abdullah, Kamis (8/9).
Terbuka untuk umum, kuliah tamu tersebut mengundang DR (HC) H Mochamad Ridwan kamil ST MUD, atau sapaan akrabnya Kang Emil sebagai pemateri. Dalam penguraian materinya, Kang Emil mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menilai seorang pemimpin.
“Satu, apakah eksistensinya membawa rasa aman dan nyaman? Kehadiran fisiknya, pidatonya, pesan dan petuahnya. Karena ada yang kasar dan nyebelin,” ucapnya.
Hal kedua dalam menilai seorang pemimpin yaitu adanya kemajuan di wilayah yang dipimpinnya dari yang dulunya lambat dan tertinggal menjadi maju, artinya SDGsnya menjadi semakin baik.
“Ketiga, apakah dia membawa perubahan dari yang tidak ada menjadi ada, kira-kira seperti itu,” tambah Kang Emil.
Lebih lanjut, pria kelahiran Bandung ini mengatakan, terkadang ada pemimpin yang disukai karena pencitraan semata, sedangkan ditinjau dari kinerja nyatanya tidak membuat suatu perubahan selama masa jabatan, pemimpin seperti itulah yang harus dihindari.
Ia turut menyampaikan bahwa seorang yang kesehariannya mengambil keputusan adalah seorang pemimpin. “ Jika Anda mengambil keputusan untuk diri sendiri, maka Anda adalah pemimpin dilevel diri sendiri,” ujarnya.
Diakhir materinya tentang seorang pemimpin, Kang Emil menambahkan, ada tiga hal yang menjadi tujuannya sebagai seorang pemimpin, yakni bernilai ibadah, fokus dan bermanfaat, karena ia meyakini bahwa mulianya seorang manusia dinilai dari bagaimana dia bermanfaat bagi sekitarnya.
Yaslinda Utari Kasim