Adanya distorsi logo universitas yang beredar di kalangan sivitas akademika, Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan diskusi tertutup pada Rabu, (15/09) bertempat di Rektorat Unhas.
Dalam sesinya, Prof Sumbangan Baja menyampaikan bahwa banyaknya versi logo yang beredar membuat Unhas secara legislasi dan statuta perlu memperbaiki serta menetapkan logo yang akan digunakan secara resmi.
Penggunaan logo nantinya, kiranya selain menetapkan secara resmi bentuknya, warna serta ukuran harus dirincikan. “Intesnitas warna dalam hal ini merah, kuning, hijau mesti diperjelas, misalnya RGB berapa yang digunakan,” jelasnya.
Setelah diskusi yang dilakukan hari ini, ia menambahkan akan melaksanakan agenda terkait ini untuk memperbaiki logo, kop surat dan beberapa hal lain untuk ditetapkan dan dibuatkan panduannya. Hal tersebut ditargetkan akan selesai sebelum masuk tahun 2023.
“Bahkan kalau bisa kita akan buat buku saku tentang identitas dan makna logo Unhas, bahkan bendera yang ada di tiap fakultas,” tambahnya.
Ia bersyukur dengan adanya diskusi ini, sejarah akan universitas tidak pernah mati. “Segera kita akan bentuk tim, dimana ujungnya adalah peraturan rektor, beberapa petinggi yang ada pada hari ini akan diundang kembali sebagai narasumber,” tambahnya.
Nantinya, jika telah rampung format yang betul akan disosialisasikan ke semua sivitas akademika. Bahkan kalau bisa, akan dibuatkan patennya secara resmi.
Nurul Hikma