Sekitar pukul 9.00 Wita, terdengar sorak sorai di sepanjang koridor Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Keramaian itu bersumber dari mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi yang satu demi satu berjalan masuk ke ruang kelas, Senin (03/10).
Nampak sekitar 46 mahasiswa kompak mengenakan batik dengan motif yang berbeda, duduk berbincang dalam ruang kelas FIS 104. Bukan tanpa alasan, para mahasiswa memakai setelan batik di hari perkuliahan untuk merayakan hari batik nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Kekompakan ini diinisiasi oleh Hamdy, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2021 yang merasa teman-temannya di Departemen Ilmu Komunkasi kerap kali perang gaya pakaian, terutama gaya busana ala korea.
“Jadi, karena kebetulan saya lihat di kalender itu hari batik di hari Minggu, maka saya berinisiatif ajak teman-teman memakai batik di hari Senin saat perkuliahan,” ucap Hamdy.
Mengabadikan momen, Hamdy dan teman-teman juga mengajak dosen pengajar mereka hari itu, Dr Tuti Bahfiarti S Sos M Si dan Dr Jeanny Maria Fatimah M Si yang sedang berpakaian batik untuk berfoto.
Pada akhir wawancaranya, Hamdy berharap bisa mengenalkan batik ke kancah internasional dari hal kecil seperti ini. “Walaupun westernisasi sudah terjadi di Indonesia, kita punya budaya sendiri yang bisa dibanggakan dan dikenalkan dari Indonesia ke negara luar,” tutupnya.
Ysl