Kantin Jasa MIPA (Jasmip) yang berada di FMIPA Unhas nampak memprihatinkan. Terlihat atap bocor di bagian tengah bak akan terbelah menjadi dua bagian, tepat di atas beberapa meja dan kursi kantin.
Atap yang seharusnya menaungi Kantin Jasmip dan mahasiswa yang sedang makan, justru dirundung rasa ketidaknyamanan. Tiap kali hujan turun, beberapa kursi tidak dapat ditempati. Belum lagi, air yang tergenang membuat beberapa mahasiswa enggan untuk mengunjungi kantin tersebut.
Salah satu penjual, Runi (nama samaran) mengeluhkan, atap kantin telah bocor sejak 2017 lalu. Ketika hujan, ia harus membuat sekat menggunakan semen agar air yang tergenang tidak masuk ke tempat masak atau penyimpanan barang.
Awalnya ia tidak mengeluh, namun berselang lima tahun, kebocoran kian membesar dan semakin parah. Lantas Runi memilih melaporkannya kepada pihak universitas agar melakukan perbaikan. Namun tak kunjung mendapat respon.
“Kantin ini memang belum pernah direnovasi sejak dibangun 2007. Kami hanya diminta bermohon dan bertanya ke fakultas tentang perbaikan,” tuturnya, Sabtu (1/10).
Runi berharap, Kantin Jasmip tempatnya mencari nafkah dapat segera diperbaiki.
“Banyak mahasiswa ingin masuk ke kantin, tapi kondisinya yang kurang baik membuatnya tidak jadi untuk membeli,” ucap Runi saat diwawancara kembali, Kamis (27/10).
Kepala Sub Bagian Direktorat (Kasubdit) Pemanfaatan Aset, Dr Ir Muh Ridwan SPt MSi IPU mengatakan, Kantin Jasmip memang dikelola oleh universitas. Selain itu, ia juga melihat banyak bangunan yang perlu mendapat perbaikan, termasuk kantin.
“Jadi kita perlu minta pendanaan ke WR II, lalu kembali ke Biro Perencanaan dan Pengadaan,” ujarnya, Rabu (2/11).
Kasubdit Pemanfaatan Aset menambahkan, tahun ini dana perbaikan telah digunakan untuk memperbaiki aset lain dan laporan pertanggung jawaban pun rata-rata telah keluar pada November. Sehingga perbaikan Kantin Jasmip akan dilakukan tahun depan.
“Pasti tahun depan kita perhatikan. Tidak mungkin kita membengkalaikan karena tugas kita disini untuk menghasilkan uang sehingga semua harus dioptimalkan,” pungkasnya.
Fr