Terhitung mulai Senin, (23/1) Perpustakaan Pusat Unhas menambah waktu pelayanannya dari pukul 08.00 Wita sampai 18.00 Wita. Sebelumnya, perpustakaan hanya terbuka sampai pukul 16.00 Wita, sesuai jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penambahan jam layanan ini diterapkan setelah mempertimbangkan keresahan mahasiswa atas jam pelayanan perpustakaan.
Keresahan ini pun sudah tersampaikan sejak 2019 melalui angket, kuesioner, sampai penyampaian langsung ke Kepala UPT Perpustakaan Unhas, Dr Fierenziana G Junus M Hum.
“Setelah melakukan observasi, ternyata banyak dari pemustaka masih membutuhkan layanan perpustakaan di atas waktu yang telah ditetapkan,” jelas dosen Sastra Prancis ini saat ditemui, Senin (6/2).
Sehingga tahun 2019 lalu, perpustakaan mengusulkan perpanjangan layanan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas (2018-2022) sebelumnya, Prof Dr Arsunan Arsin, sambil mempertimbangkan konsekuensi finansial lembur dan kesediaan para ASN sebagai pustakawan.
“Sayangnya, rencana ini terhambat karena pandemi Covid-19. Kendati demikian, baru tahun 2022 Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) kembali disusun untuk pembiayaan piket atau uang lembur perpanjangan per jam,” ucapnya.
Tidak butuh waktu lama, rencana penambahan waktu layanan pun disetujui oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas (2022-2026), Prof drg Muhammad Ruslin M Kes PhD dan terealisasi 2023 ini.
“Tetapi bukan berarti semua layanan dibuka. Jadi, layanan berhenti sampai jam 16.00 Wita, perpustakaannya tetap buka,” imbuhnya.
Selain itu, penambahan jam layanan yang berawal dari kebutuhan mahasiswa ini juga berdampak bagi akreditasi perpustakaan.
“Sebenarnya perpustakaan itu ada standar layanannya, kalau jam layanan panjang nilai akreditasinya tinggi. Seperti gayung bersambut, hal ini juga berdampak bagus untuk akreditasi kita,” jelas Fierenziana.
Salah satu mahasiswa Pasca Sarjana, Muammar, mengungkapkan dukungannya terhadap penambahan jam layanan ini.
“Karena di atas pukul 16.00 Wita mahasiswa masih bisa ke perpustakaan. Maka itu, kalau ada yang mendesak, perpustakaan masih bisa diakses,” ujarnya Senin (6/2).
ysl