Komite Anti Kekerasan Seksual (KAKS) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Institut Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Insersium), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Unhas, dan Lembaga Pers Mahasiswa Hukum FH Unhas mengadakan seminar. Bertajuk “Dari Rumah ke Kampus: Refleksi Kritis Kekerasan Terstruktur terhadap Perempuan,” kegiatan berlangsung di Ruang Promosi Prof Dr Mr H A Zainal Abidin Farid SH MH FH Unhas, Kamis (13/4).
Kegiatan yang digelar sekaligus launching Catatan Tahunan KAKS ini menghadirkan Akademisi Fakultas Hukum Unhas, Prof Dr Iin Karita Sakharina SH MA, Anggota KAKS, Nadhira Salsabilah, dan Pustakawan Kedai Buku Jenny, Harnita Rahman sebagai pemateri.
Pada kesempatannya, Harnita memaparkan bagaimana stigma yang didapatkan perempuan hingga apa yang seharusnya dilakukan perempuan di dalam lingkup rumah. “Tumbuh menjadi perempuan itu tidak gampang. Dari kecil kita sudah dibatasi hingga tidak menjadi keinginan diri sendiri, melainkan keinginan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Ia juga mengungkap, banyak kebijakan yang sudah dikeluarkan, tapi belum menyelesaikan masalah kekerasan pada perempuan. “Hal ini terjadi karena tidak dibarengi dengan sosialisasi,” ujarnya.
Harnita mengatakan, tuntutan perempuan atas kemerdekaan dirinya adalah tuntutan perubahan yang lebih besar. Jangan dianggap sebagai tuntutan personal.
“Tuntutan perempuan adalah menyangkut permasalahan kemanusiaan,” pungkas Harnita.
Zakia Safitri Sijaya