Sebagai perguruan tinggi terbesar di Indonesia Timur, Unhas tentu memerlukan kerjasama kemitraan dalam segala aspek pengembangannya, terutama dalam hal pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari dibangunnya hubungan kolektif, khususnya kemitraan dengan luar negeri.
Tercatat pada April 2019, Unhas saat ini telah memiliki 91 mitra aktif yang terdiri dari universitas dan lembaga penelitian luar negeri yang tersebar di empat benua.
Mengimbangi hal tersebut, Universitas hasanuddin memiliki lembaga yang berfokus untuk mengurus, membangun, memelihara, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama luar negeri untuk mendukung tercapainya reputasi di kancah internasional, dikenal dengan International Office atau Kantor Urusan Internasional (KUI).
KUI bekerja dinaungi langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Ketua pertama KUI yakni, mantan Lepala Pusat Bahasa sekaligus dosen Sastra Inggris Unhas, Ibu Dr Hj Etty Bazergan PhD pada tahun 2009 di masa periode jabatan rektor Prof Dr dr Idrus Andi Paturusi SpB SpOT (K).
Dalam perjalanannya, pada tahun 2014 KUI mulai berganti kepengurusan. Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Dr Andi Amri SPi MSi menggantikan Dr Etty Bazergan setelah beliau meninggal dunia. Di tahun 2018, Dr Amri turun jabatan dan digantikan oleh Dosen Sastra Inggris Unhas, Karmila Mokoginta SS MA M Hum yang menjabat sejak tahun 2019-2022.
Bersamaan dengan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat dalam Lingkup Unhas pada Juli 2022 lalu, Dosen Ilmu Keperawatan, Andi Masytha Irwan Skep Ns MAN PhD resmi menggantikan posisi Karmila sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional hingga saat ini.
Dilansir dari website https://unhas.ac.id/intnews/, KUI bertugas untuk mengembangkan sistem pendukung untuk pelaksanaan program internasional, melaksanakan pelayanan administrasi bagi mahasiswa, staf, dosen, dan peneliti internasional, mengelola mobilitas internasional mahasiswa, staf, dosen, dan peneliti Unhas, mengelola pangkalan data program internasional, serta mengembangkan sistem pendukung penyelenggaraan pada program internasional.
“Secara umum, KUI berfungsi sebagai pintu depan semua urusan internasionalisasi Unhas. KUI yang bertanggung jawab ketika ada dosen, mahasiswa, peneliti yang mau datang ke Unhas ataupun yang mau keluar Unhas,” tutur Citha, sapaan akrabnya.
International Culture Program, salah satu program tahunan yang mengundang dan menyeleksi mahasiswa asing dari seluruh dunia untuk datang ke Unhas guna belajar bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.
Lalu ada Geography Series yang melibatkan mahasiswa asing untuk mempresentasikan tentang negaranya dan dapat diikuti seluruh mahasiswa lokal dan asing.
Terakhir, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Camp dan BISMA Interview Camp yang membuka kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang program IISMA dan bagaimana mahasiswa bisa bersiap untuk bisa ikut dalam program itu.
Tak hanya itu, KUI juga menerbitkan berita di laman website KUI dengan nama Weekly News yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KUI dan kegiatan internasional lainnya selama seminggu. Kemudian setelah dirangkum selama satu bulan, berita tersebut akan dicetak menjadi buletin yang nantinya disebar di setiap fakultas. Selain Weekly News, di website KUI juga menyediakan seputar informasi beasiswa luar negeri.
Untuk membantu mengurus segala keperluannya, KUI juga membuka perekrutan Student Volunteer (Stuvo) bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi melalui beberapa tahapan seleksi.
Stuvo KUI angkatan pertama yang telah direkrut berjumlah 16 orang dari berbagai fakultas yang memiliki kemampuan komunikasi dan kepribadian yang baik, memiliki bakat, serta mampu berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
Nantinya, Stuvo angkatan selanjutnya akan direkrut setiap tahun di bulan Agustus. Stuvo inilah yang juga nantinya membantu mahasiswa asing ketika ada kesulitan.
Ia berharap agar KUI bisa lebih berkontribusi lebih besar lagi untuk Unhas, terutama koordinasi kegiatan internasional untuk tingkat fakultas. Ia mengungkapkan akan dibentuknya tim pokok kerja (pokja) internasional, yaitu perwakilan dari tiap fakultas di bawah koordinasi KUI.
“Guna dari tim pokja itu ketika ada kegiatan internasional di fakultas bisa segera dikabari atau jika ingin meminta bantuan menjadi moderator dan penyediaan merchandise untuk dosen, peneliti, dan mahasiswa yang melakukan kegiatan akademik di luar. Ataupun untuk kolega luar negeri, termasuk tamu yang datang ke Unhas untuk acara fakultas,” pungkasnya.
Nabila Rifqah Awaluddin