Judul Buku: Siapa Menjerat Gus Dur? Intrik Politik, Oligarki, dan Konspirasi Pemakzulan
Penulis: N.R. Akbar
Penyunting: Seno
ISBN: 978-623-7254-57-7
Jumlah Halaman: 208 Halaman
Penerbit: Media Pressindo
Tahun Terbit: 2020
“Saya tidak peduli, mau popularitas saya hancur, difitnah, dicaci-maki, atau dituduh apapun, tapi bangsa ini harus diselamatkan dari perpecahan.” – Gus Dur
Mengungkap upaya para elite politik dalam memakzulkan Gus Dur dengan cara yang terstruktur, sistematis, dan masif. Benarkah kebijakan-kebijakannya mengancam keberadaan oligarki yang sejak lama berkuasa? Atau karena Gus Dur tak kenal kompromi?
Benarkah ada jejaring konspirasi terkait pemakzulan Gus Dur? N.R Akbar sebagai penulis akan menyajikan fakta-fakta terkait dengan konspirasi-konspirasi yang terjadi pada masa itu, serta memberikan argumen-argumen kuat untuk menggambarkan dinamika politik yang melibatkan Gus Dur dan lawan-lawannya.
Peristiwa pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid yang terjadi pada 2001 silam kembali ramai setelah terkuaknya dua surat rahasia terkait Skenario Semut Merah yang tujuan akhirnya melengserkan Gus Dur dari kursi kepresidenan.
Gus Dur tidak pernah meminta naik tahta. Ia hanya mengikuti alur sejarah, hingga saatnya tawaran datang kepadanya untuk dijadikan sebagai pemimpin jalan tengah dan demi bangsa Gus Dur bersedia.
Namun ternyata, Presiden Gus Dur dianggap membuat runyam semua urusan, tidak bisa diajak kompromi, dan seringkali membuat kegaduhan. Kekuasaannya harus diakhiri lebih cepat, meskipun itu adalah hal yang tidak gampang dan beresiko menantang.
Hal yang diketahui oleh publik selama ini, bahwa Gus Dur dimakzulkan melalui Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) setelah berpolemik dengan parlemen beserta elite-elite politik.
Berbagai cara telah dilakukan sebelumnya untuk menggoyang posisi Gus Dur, termasuk tudingan kasus Buloggate dan Bruneigatte, dan juga beberapa isu miring lainnya.
Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi seputar fakta jatuhnya Presiden Gus Dur dari pucuk tertinggi kekuasaan, serta melihat kemungkinan adanya jejaring konspirasi terkait pemakzulan Gus Dur yang tercatat dengan jelas dalam surat laporan Skenario Semut Merah itu.
Terkuaknya surat rahasia tersebut, terlepas apakah surat tersebut benar adanya atau tidak dengan datangnya berbagai sangkalan, mulai terungkap pula bahwa peristiwa pemakzulan Gus Dur bukanlah prosesi peralihan kekuasaan semata. Ada yang jauh lebih besar di balik semua itu, sesuatu yang bernuansa gelap, beraroma pekat.
Melalui buku ini pembaca akan disuguhkan fakta-fakta yang tersusun rapi terkait dengan kejadian-kejadian politik yang terjadi pada masa itu serta menyajikan informasi mengenai konspirasi-konspirasi yang diduga ada di balik upaya pemakzulan Gus Dur.
Tercatat, pemakzulan Gus Dur memang disengaja, bahkan dirancang sedemikian rupa secara terstruktur, sistematis dan masif. Nyaris semua lini digerakkan untuk mengguncang singgasana demi mengeluarkan Gus Dur dari Istana.
“Saya lebih baik jatuh dari kedudukan presiden daripada saya mengkhianati republik ini dan melanggar konstitusi” – Gus Dur
Kendati orang-orang yang tergurat dalam surat itu berkilah, namun sejarah yang akan membuktikan suatu saat nanti. Pemufakatan jahat yang pernah digunakan untuk menjerat Gus Dur pada akhirnya akan terungkap, cepat atau lambat.
Penulis asli Yogyakarta tersebut sukses mengupas hubungan antara Gus Dur dengan berbagai kekuatan politik dan oligarki yang ada di Indonesia dan memberikan argumen-argumen yang kuat untuk menggambarkan dinamika politik yang melibatkan Gus Dur dan para lawan politiknya.
Melalui penelitian yang mendalam, penulis memberikan sudut pandangnya mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pembaca untuk membaca dengan kritis dan menggali sumber-sumber lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang peristiwa-peristiwa yang dibahas dalam buku ini.
Fathria Azzahra Affandy