Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas), Muhammad Asri Ardilla meraih juara 2 Pemilihan Duta Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Makassar 2023. Prestasi itu berhasil didapatkan Asri saat malam grandfinal di Mall Ratu Indah, Kota Makassar, Senin (08/07).
Pemilihan Duta Porkot Makassar diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di bawah naungan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Makassar. Adapun finalis yang lolos akan membantu menyukseskan Pekan Olahraga Kota Makassar 2023 pada Bulan September mendatang.
Dalam wawancaranya, Asri menjelaskan proses yang dilaluinya selama Pemilihan Duta Porkot Makassar di antaranya, pendaftaran formulir di website KONI, seleksi langsung berupa wawancara, penampilan, dan bakat di KONI, dan pengumuman pada malam grandfinal.
“Pertama pendaftaran dengan mengisi formulir di website KONI. Setelah itu, diumumkan 35 orang terpilih sebagai peserta yang akan mengikuti seleksi wawancara, penampilan, dan bakat langsung di KONI. Kemudian, tiga pasang terpilih maju ke tahap grandfinal,” tutur Asri, Selasa (11/07).
Lebih lanjut, Asri mengungkapkan motivasinya mengikuti ajang ini karena kemampuannya sebagai atlit. Selain itu, Mahasiswa Teknik ini juga merasa masih banyak yang belum tahu mengenai Porkot itu sendiri, sehingga ia ingin mempromosikan dan memperkenalkannya kepada masyarakat Kota Makassar secara langsung.
Selama kompetisi, Asri mengaku persaingan dengan para peserta hebat menjadi tantangan tersendiri baginya. “Saat mengikuti seleksi saya melihat banyak peserta yang saya yakin mereka adalah atlit-atlit berpengalaman bahkan mungkin telah ikut Porda, tapi di sinilah tantangannya bagaimana saya bisa menunjukkan kualitas diri saya dengan latar belakang atlit, bahwa saya juga bisa menjadi Duta Porkot,” ungkapnya.
Sebagai finalis terpilih, Asri membagikan beberapa tips bagi yang ingin mengikuti ajang serupa, yaitu fokus, percaya diri, berani mencoba, menerima resiko, dan terus belajar. Ia pun mengajak seluruh Mahasiswa Unhas agar berani mencoba dan keluar dari zona nyaman.
“Teman-teman harus berani mencoba dan berani keluar dari zona nyaman. Teman-teman mahasiswa sebagai agent of change tidak boleh hanya berdiam diri di tempat, kita harus melakukan aksi untuk menciptakan perubahan di lingkungan kita dengan kemampuan yang kita miliki,” ujar Asri.
Khaila Thahirah