Society of Renewable Energi (SRE) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Energy Talk Series 2. Agenda berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (28/07).
Kegiatan bertema “Women Driving Sustainable Energy” ini menghadirkan Communnication and Public Information Coordinator Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Khoiria Oktaviani sebagai pemateri.
Dalam kesempatannya, Khoriah memaparkan peran dan kontribusi perempuan dalam dunia kerja sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). “Perempuan seringkali menjadi faktor kunci dalam keberlangsungan kebaikan lingkungan,” tuturnya.
Namun di balik itu, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan ternyata masih jauh di bawah laki-laki, sehingga ada potensi yang belum tergali secara optimal. Khoriah mengatakan, hal ini disebabkan karena tantangan yang dihadapi perempuan.
“Perempuan tidak memiliki akses yang sama seperti laki-laki terhadap pekerjaan di sektor energi terbarukan,” terangnya.
Ia menambahkan, keselamatan dan keamanan perempuan seringkali tidak dipertimbangkan dalam proyek energi terbarukan. Perempuan juga tak banyak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Khoriah, pengembangan EBT sudah menjadi tugas bersama masyarakat untuk memastikan terciptanya kebijakan program dan kegiatan yang responsif gender.
“Keterllibatan perempuan dalam mendukung percepatan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan, menjadi salah satu pembahasan utama yang disorot dalam forum Energi Transitions Working Group (ETWG) G20,” ucapnya.
Merujuk pada hal tersebut, Khoriah merekomendasikan beberapa strategi penguatan perempuan di sektor energi, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada perempuan dalam aspek promosi kewirausahaan, pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
Andi Nurul Istiqamah Bate