Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan World Resources Institue (WRI) Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Workshop Uji Coba Identifikasi Kayu melalui Analisis Genetik/DNA untuk Verifikasi Asal Usul Kayu. Kegiatan dilaksanakan di Unhas Hotel and Convention, Jumat (18/08).
Turut hadir memberikan sambutan, Manajer Senior Pemantauan Hutan dan Gambut Hidayah Hamzah, Guru Besar IPB Prof Dr Iskandar Z. Siregar MForSc, Asisten Ahli Departemen Sulvikultur IPB Fifi Gus Dwiyanti S Hut MAgr PhD, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Natural Heritage and Biodiversity LPPM Unhas, Dr Siti Halimah Larekeng SP MP.
“Kami dari Unhas sangat bangga bisa terlibat lebih banyak lagi. Nanti mohon bimbingannya kepada IPB dan teman-teman agar ke depannya kita bisa bersama-sama menyelesaikan persoalan yang ada,” sambut Halimah.
Agenda ini akan berlangsung selama empat hari, mulai 18-21 Agustus. Adapun rangkaian acara di hari pertama yaitu pengenalan teknologi identifikasi kayu dan teknik pengambilan sampel, demonstrasi dan praktek pengambilan sampel kayu gergajian dan core kayu di pohon hidup, serta penanganan sampel kayu.
Maraknya pelanggaran perdagangan kayu ilegal jadi dasar pelaksanaan workshop ini. Selain itu, manipulasi asal usul dan jenis kayu serta dokumen kelayakan ekspor yang fiktif masih menjadi masalah yang belum teratasi.
Untuk mengurangi dampak dari pelanggaran tersebut, pemerintah berupaya memanfaatkan teknologi informasi, yaitu identifikasi spesies berdasarkan DNA (sebelumnya anatomi) kayu.
Namun demikian, perkembangan teknologi nyatanya tidak sejalan dengan wawasan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan SDM dalam penggunaan teknologi tersebut.
Najwa Hanana