Sebagai insan akademisi, mahasiswa dituntut untuk menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Salah satu bentuk penerapan tridharma perguruan tinggi dalam bentuk aksi nyata yang bisa dilakukan adalah ikut serta dalam kegiatan organisasi.
Triangle Diving Club (TRIDC) merupakan organisasi yang dipelopori langsung oleh beberapa mahasiswa dari lingkup perguruan tinggi Universitas Hasanuddin (Unhas). Organisasi ini bergerak dalam aktivitas penyelaman, khususnya di wilayah Kota Makassar.
Berdiri hampir lima tahun lamanya, TRIDC berawal dari keinginan sekelompok mahasiswa dari Unhas dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) untuk membuat wadah kegiatan selam yang mencakup se-kota Makassar. Tepat pada 11 Desember 2018 mereka mendeklarasikan keinginan tersebut di Gedung IPTEKS Unhas.
“Ada banyak inisiatornya, mulai dari angkatan 2016, Muhammad Bahri, Muhammad Iksan, dan Nyompa. Kemudian ada juga dari UMI atas nama Nasrul,” ungkap Ketua TRIDC, Melkisedek Baso, saat dihubungi, Senin (17/7).
Sebagai organisasi yang bergerak dalam aktivitas penyelaman, organisasi ini bertujuan untuk membagi pengetahuan terkait teknis penyelaman dan segala macam yang menyangkut hal tersebut. Lebih jauh, mereka berkeinginan untuk memperkenalkan dunia bawah laut kepada masyarakat luas.
Mereka melihat bahwa masyarakat acap kali hanya memandang laut dari aspek kecil, namun ada yang lebih daripada itu yakni kekayaan alamnya, baik dari segi perikanan maupun wisata keindahan bawah laut yang seringkali diabaikan. Organisasi ini berkeinginan agar kekayaan dan keindahan alam tersebut bisa diketahui oleh masyarakat.
Selain kegiatan penyelaman, TRIDC juga memiliki berbagai program wirausaha. Organisasi ini turut menjadi lembaga profit yang bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Bisnis yang ditawarkan berupa jasa selam, sertifikasi untuk lisensi diving, serta penjualan merchandise dan alat-alat yang berkaitan dengan kelautan dan dunia penyelaman.
Dalam bidang sosial, kontribusi TRIDC tidak diragukan lagi, terutama menyangkut pengelolaan kawasan pesisir. Organisasi ini aktif mengadakan bakti sosial untuk konservasi wilayah laut seperti restorasi terumbu karang.
“Di periode saya, kita lagi berupaya menghimpun bersama semua klub selam di Makassar untuk satu pikiran dan satu tujuan membangun ekosistem yang lebih baik di laut,” kata lelaki yang akrab disapa Melki itu.
Sebagai wujud implementasi di lapangan, mereka memiliki program yakni rehabilitasi ekosistem laut seperti yang dilakukan di Pulau Samalona dengan melakukan perbaikan kondisi terumbu karang dengan metode transplantasi.
Kegiatan ini turut melibatkan organisasi selam lainnya. Kegiatan diskusi malam turut dicanangkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem laut.
Organisasi ini cukup banyak diminati oleh masyarakat umum. Terbukti dengan saat ini, TRIDC telah memiliki cabang lainnya di wilayah Sinjai dan selanjutnya akan dibuka untuk wilayah Bima, Nusa Tenggara Timur.
Sejak berdiri, TRIDC telah menorehkan berbagai pencapaian dan telah dipercaya oleh berbagai instansi dalam penyelenggaraan sertifikasi diving. Melki menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh TRIDC telah beberapa kali diliput oleh media nasional hingga mancanegara seperti media asal Inggris Reuters.
Selain itu, mereka juga telah diberikan kepercayaan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk terlibat langsung dalam kegiatan penyusunan pedoman proyek transplantasi karang di Indonesia. Harapannya bahwa buku tersebut akan menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya restorasi ekosistem laut.
Sejauh ini, lebih dari 100 anggota yang terlibat aktif dalam organisasi, di mana 20 lainnya adalah pengurus. Untuk keanggotaan, TRIDC tidak membatasi dari profesi tertentu, namun membuka diri lebih luas dengan menerima semua pihak, baik dari mahasiswa, kepolisian, TNI, dokter, dan berbagai profesi lainnya boleh bergabung dalam organisasi ini.
“Kan tidak semua mau belajar ilmiahnya, ada yang cuma mau belajar menyelam aja, ada yang mau pengetahuan, atau apa pun terkait yang mereka ingin pelajari pasti akan kita upayakan untuk bisa diwujudkan. Kami akan bimbing hingga apa yang diinginkan tercapai,” lanjut Melki.
Syarat bergabung cukup mudah, yaitu harus memiliki sertifikasi selam dari TRIDC. Dengan memiliki sertifikasi tersebut maka siapa pun telah dinyatakan bergabung dalam keanggotaan organisasi. Untuk tahapan lebih jauhnya akan dibahas dalam kegiatan musyawarah besar (mubes).
Adapun keuntungan yang diperoleh jika bergabung di organisasi ini cukup banyak. Organisasi ini akan menjadi wadah untuk berkembang terutama dalam kegiatan selam. Menjadi tempat belajar bagi siapa pun yang tertarik dalam bidang kelautan karena beberapa pembina organisasi ini merupakan pakar yang sangat berpengalaman. Sebut saja misalnya Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, yang sempat menjadi duta karang se-Asia Tenggara. TRIDC juga sekaligus menjadi sebuah organisasi yang memiliki jaringan yang luas.
Dunia bawah laut saat ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari berbagai pihak, terkhusus masyarakat. Indonesia yang dua pertiga nya merupakan wilayah laut menjadi salah satu alasannya. TRIDC ini telah menjadi salah satu pelopor dalam mewujudkan pengembangan sektor kelautan yang lebih baik.
“Bagi teman-teman yang masih acuh tak acuh soal dunia bawah laut, ayo belajar. Dunia laut itu seru dan banyak hal yang bisa kita peroleh dari potensi laut kita. Indonesia adalah salah satu pengekspor produk bawah laut terbesar. Jadi mari belajar, karena kalau bukan kita siapa lagi? Ayo bergabung dengan organisasi kami,” pungkas Melki.
Zidan Patrio