Judul Film: Lady Bird (2017)
Sutradara: Greta Gerwig
Pemeran Utama: Christine “Lady Bird” McPherson
Genre: Komedi-Drama
Durasi: 94 Menit
Tayang Perdana: 1 September 2017 (Festival Film Telluride)
“I’m not a kid!” – Lady Bird.
Banyak orang yang bilang masa remaja merupakan masa yang paling indah. Fase peralihan dari anak-anak ke dewasa ini mengakibatkan terjadinya perubahan karakter baik dari segi fisik maupun mental. Tidak hanya itu, masa remaja seringkali dijadikan sebagai momen yang tepat untuk mencari jati diri.
Begitupun yang dirasakan oleh karakter utama pada film ini, Christine McPherson, seorang gadis SMA asal Sacramento tengah asyik mengeksplor masa remajanya di bangku sekolah. Ia berencana untuk melarikan diri dari daerah asalnya agar bisa mewujudkan semua keinginan yang ia impikan, salah satunya berkuliah di luar kota.
Dalam mewujudkan cita-cita tersebut, wanita yang lebih senang disapa Lady Bird ini harus menghadapi berbagai macam tantangan mulai dari kondisi keuangan yang cenderung pas-pasan dan restu orang tua utamanya sang Ibu yang kurang mendukung. Semua hal tersebut rela ia hadapi agar bisa mewujudkan keinginannya.
Lady Bird memiliki sifat yang keras. Ia cenderung kasar dan bertingkah blak-blakan kepada siapapun, termasuk dengan guru dan orang tua. Lady Bird sering kali melakukan tindakan yang tidak sepantasnya ditunjukkan kepada orang yang lebih tua, seperti berbohong kepada guru, mencaci maki saudaranya sendiri dan berbicara dengan nada yang kasar.
Tak jarang kita melihat adegan adu mulut yang dilakukan oleh Lady Bird dan ibunya yang sama-sama mempunyai sifat egois yang tinggi. Akan tetapi, setiap pertengkaran yang mereka lakukan, ibu dari Lady Bird pasti akan selalu mengalah. Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Lady Bird agar ia menjadi pribadi yang lebih terarah dan disiplin. Selain itu, pertengkaran mulut tersebut ia lakukan sebagai salah satu cara untuk bertukar pikiran dan pendapat.
Tak hanya itu, Lady Bird tak hanya mengisahkan tentang hubungan orang tua dengan anak, akan tetapi juga kisah romansa antara sang tokoh utama dengan Kyle Scheible (Timothée Chalamet)
Cuplikan cerita tersebut, terkadang memantik perasaan kita untuk seolah-olah merasakan langsung bagaimana suasana ketegangan dalam filmnya. Hal ini dikarenakan permasalahan yang mereka ributkan sering berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh remaja seperti tidak merapikan tempat tidur, pulang terlambat, dan boros dalam berbelanja. Semua percakapan tersebut disajikan dengan dialog yang biasanya kita lakukan dalam kehidupan sehari-sehari sehingga mudah untuk memahami konteks masalah yang diperbincangkan.
Selain menceritakan kisah Lady Bird, film ini juga menyajikan bagaimana kondisi pergaulan remaja Amerika Serikat di tahun 2002 hingga 2003, seperti hubungan pertemanannya, tata krama dan kebiasaan saat bergaul, budaya dan tradisi saat berpesta, hingga kegiatan seks bebas dapat kita temukan pada film yang berdurasi 94 menit ini. Tentu ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku di Indonesia.
Film Lady Bird yang menyajikan cerita seorang remaja ceplas-ceplos ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Kecakapan Greta Gerwig dalam menulis naskah film Lady Bird berhasil mendatangkan sejumlah penghargaan. Di ajang Chicago Film Critics Association, film ini berhasil meraih penghargaan sebagai film terbaik di 2017. Di tahun yang sama, Saoirse Ronan, pemeran utama pada film Lady Bird juga sukses meraih gelar sebagai aktris terbaik di ajang penghargaan Gotham. Tak hanya itu, Lady Bird juga mencapai rating IMDb 7,4/10.
Pencapaian yang diraih oleh film Lady Bird tidak luput dari anggaran yang mereka gunakan. Dibutuhkan uang sebesar 10 juta dollar dalam pembuatan film semenarik ini. Dengan dana tersebut, film Lady Bird berhasil meraih pendapatan kotor senilai 78,6 juta dollar.
Film Lady Bird sangat cocok ditonton oleh para siswa SMA yang memiliki kisah yang sama dengan pemeran utama. Selain itu, film ini juga cocok untuk kalian yang selalu merasa gengsi dan tidak percaya diri dengan kehidupan yang sederhana. Film ini dapat ditonton di Prime Video.
Cerita masa remaja Lady Bird serta ketegasan sosok ibu pada film ini memberikan pesan kepada kita semua untuk selalu melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda. Terkadang, kita merasa kesal dengan orang tua yang selalu berceloteh setiap hari. Namun, kerinduan akan hal tersebut muncul apabila semuanya terasa jauh.
Nurfikri