Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Bank Indonesia (BI) mengadakan Bincang Ekonomi Sulsel 2023 di Unhas Hotel & Convention, Selasa (24/10).
Hadir sebagai pembicara, CEO PT Habibi Digital Nusantara, Irsan Rajamin. Di hadapan para peserta, Irsan menyampaikan terdapat tiga pilar utama yang menjadi permasalahan petani di Indonesia, di antaranya akses perbankan, teknik budidaya yang tidak pernah berkembang, dan market antusias.
“Akses perbankan merupakan masalah klasik yang dari tahun ke tahun tidak terselesaikan, lebih dari 85% petani tradisional di Indonesia tidak memiliki perbankan,” ucapnya.
Irsan menambahkan, perbedaan petani digital dan petani tradisional terletak pada penggunaan sarana prasarana dalam memperoleh hasil panen. Dalam hal ini, petani digital telah memanfaatkan teknologi, sementara petani tradisional masih menggunakan intuisi.
“Mungkin mudah bagi petani sepuh menggunakan intuisi mereka, tetapi sulit bagi para petani muda untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang dihadapi oleh kebun-kebun dengan hanya mengandalkan intuisi,” jelasnya.
Dengan hadirnya teknologi, Irsan percaya bahwa hal itu dapat langkah awal dan tepat untuk industri pertanian.
“Dengan adanya teknologi yang ditawarkan, semoga kita bisa mengetahui kebutuhan para petani, mulai dari jenis pupuk sampai dengan estimasi panen di masing-masing kebun untuk selanjutnya disesuaikan dengan waktu penjualan,” pungkasnya.
Najwa Hanana