Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Student Leadership Forum (SLF) 2023 Batch 2 di Lecture Theatre Prof Latanro Lantai 1 Gedung Pasca FEB Unhas, Minggu (29/10).
Kegiatan yang mengangkat tema “Berbagi Ide di Berbagai Media” ini menghadirkan seorang Seniman, Aan Mansyur sebagai pembicara. Pada kesempatannya, Aan membawakan materi bertajuk “Aspirasi dan Syair”.
Aan menyampaikan dalam kelas kreatif biasanya fokus pada bagaimana menggunakan bahasa untuk mengatakan, mengekspresikan, atau mengungkapkan gagasan-gagasan yang dimiliki.
“Kalau kita mau menulis, tujuan akhir kita kan sebenernya mengatakan dengan baik apa yang kita pikir penting, gagasan yang kita pikir penting kita sampaikan,” tuturnya.
Namun, seringkali gambaran ideal yang ada di dalam kepala kita, dikhianati sedemikian rupa karena keterbatasan bahasa. Mau itu bahasa visual, tekstual, musikal, dan lainnya.
“Jadi kalau kita ngomongin bahasa, itu sebenarnya adalah batas pengetahuan kita. Imajinasi kita bisa tidak terbatas tetapi bahasa kita terbatas,” jelas Aan.
Aan melanjutkan, kekuatan bahasa bisa jauh lebih besar. Karena itu juga bisa jauh lebih berbahaya sebab bahasa bisa membentuk maupun menciptakan satu realitas baru.
Di akhir, penulis yang dikenal dengan karya puisinya dalam film Ada Apa Dalam Cinta (AADC) 2 itu memberikan pesan untuk jangan menerima apa adanya bahasa. Bahasan perlu dipikirkan baik-baik sebelum ditulis ataupun diucapkan.
“Jangan sampai dari omongan, tawaan, atau tulisan kita di masa kini, menjadi tangisan sesseorang di masa depan,” pungkasnya.
Najwa Hanana