Departemen Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene pada Minggu (29/10).
Kegiatan ini menghadirkan Ketua Departemen Ilmu Kelautan Unhas, Dr Khairul Amri ST MSi memberikan sambutan. Pada kesempatannya, Khairul menyebutkan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di sekitar pesisir atau pulau-pulau di Selat Makassar.
Khusus untuk daerah Banggae Majene ini materi penyuluhan akan disesuaikan dengan permasalahan yang dialami masyarakat lokal.
“Misalnya mengenai rumpon, sampah plastik, mitigasi menghadapi kenaikan permukaan air laut, dan peluang budidaya kepiting,” imbuh Khairul.
Selaras dengan itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Majene, Abdul Wahab juga turut hadir memberikan sambutan. Abdul Wahab menyampaikan harapannya mengenai pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di kota Majene ini.
“Masyarakat di sini dominan nelayan penangkap ikan pelagis, seperti tuna dan cakalang. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai lokasi pengabdian atau lokasi binaan jika memungkinkan oleh Ilmu Kelautan,” tutur Abdul.
Kegiatan ini juga diisi dengan beberapa sesi pemaparan materi. Materi pertama dibawakan oleh Dosen Penangkapan Ikan Unhas, Dr Mahfud Palo MSi.
Mahfud membahas mengenai permasalahan penempatan dan pengelolaan rumpon laut dalam Wilayah Penangkapan Perikanan (WWP) 713. Di wilayah itu izin penempatan dan pengelolaan rumpon laut dibatasi oleh pemerintah.
“Hanya terdapat 91 unit dalam luas wilayah perairan laut dari Tolitoli, Selat Makassar, Teluk Bone hingga perairan NTB bagian Utara. Jumlah ini sangat sedikit dan tidak sesuai dengan cakupan wilayah serta kebutuhan nelayan,” jelas Mahfud.
Sesi materi kedua dibawakan oleh Dr Rijal Idrus MSc yang mengulas mengenai perubahan iklim dan adaptasi nelayan untuk menghadapinya. Dirinya mengatakan kenaikan air laut bisa menenggelamkan pulau tempat tinggal seperti di Majene.
“Salah satu contoh dampak perubahan iklim adalah kenaikan muka air laut dimana air laut tersebut bisa saja menenggelamkan pulau dan rumah-rumah nelayan di wilayah pesisir seperti Majene ini,” terang Rijal.
Diketahui, kegiatan tersebut mengikutsertakan dosen dan mahasiswa S1 hingga S2 Kelautan Unhas. Selain itu, tercatat sekitar 50 orang nelayan setempat yang turut memeriahkan acara.
Ni Made Dwi Jayanti