Squad of Disaster and Emergency Assistance Ners Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyambut Milad ke-17 Siaga Ners dengan menggelar Emergency Training for 17 Schools. Agenda berlangsung di Studio Utama Unhas TV, Sabtu (25/11).
Kegiatan bertema “The Exploration Diversity: Unlimited Solidarity, Siaga Ners Caring for Humanity” ini mendatangkan 17 sekolah untuk mengikuti sosialisasi sekaligus pelatihan.
Dipandu oleh Erlita Noor, acara menghadirkan pemateri dari Committee Member of the Indonesia Emergency and Disaster Nurses Association (IEDNA) Sulsel, Syahrul Ningrat SKep Ns MKep SpKepMB.
Pada kesempatannya, Syahrul membawakan materi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), yaitu tindakan penanganan yang dilakukan sesegera mungkin kepada korban yang tidak sadar.
Dosen Keperawatan Unhas ini menyebutkan, ketidaksadaran terjadi karena kurangnya suplai oksigen di otak dari jantung. Tanda-tanda dari jantung yang tidak dapat memompa darah dapat dilihat dari pergerakan dadanya.
“Kalau tidak ada pergerakan, kemungkinan besar itu terjadi henti napas atau henti jantung,” jelasnya.
Syahrul juga mengatakan, kondisi seperti itu memerlukan BHD untuk membantu jantung memompa darah. Adapun langkah-langkah dari BHD itu sendiri dapat dimulai dengan memastikan keamanan.
“Sebelum melakukan BHD, kita perlu memastikan kemampuan diri terlebih dahulu karena ini adalah prosedur paling pertama dalam memastikan keamanan,” ucapnya.
Saat menemukan korban, terlebih dahulu memperhatikan kemampuan diri dan kesiapan mental sebelum memberikan pertolongan. Melatih kemampuan diri dalam hal mental ini dapat dilakukan dengan olahraga joging.
Setelah memastikan keamanan diri, barulah penolong dapat memastikan keamanan korban dengan cara mengecek gerak spontan, suara, nyeri, dan respon atau yang dikenal dengan AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive).
Jum Nabillah