Program Studi (Prodi) Doktoral (S3) Sosiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Tribun Timur mengadakan Round Table Discussion bertema “Pajak Naik 40 Persen dalam Perspektif Sosiologi” melalui Zoom Meeting dan Kanal YouTube Tribun Timur, Kamis (18/01).
Dipandu oleh Fatmawati SS MA, kegiatan menghadirkan Ketua Alumni S3 Sosiologi Unhas, Dr H Tautoto Tana Ranggina Sarongallo MSi sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, Tautoto mengatakan isu mengenai kenaikan pajak 45 sampai 75 persen perlu dipertanyakan karena berpotensi memberatkan masyarakat dan pengusaha. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya melakukan peninjauan sosiologis terlebih dahulu.
“Menurut saya, kebijakan ini tidak tepat untuk diterapkan pemerintah di saat sekarang karena Indonesia berada di tahun politik dan baru-baru saja terjadi pandemi covid,” tutur Tautoto.
Lebih lanjut, ia menjelaskan perlu untuk mensejahterakan masyarakat terlebih dahulu sebelum memungut pajak. Jika hal tersebut telah terpenuhi dan pendapatan telah meningkat, maka kita dapat menaikkan pajak dengan beberapa pertimbangan sosiolog.
“Kita perlu melihat bagaimana pandangan masyarakat dan pengusaha jika pajak dinaikkan serta mempertimbangkan sejauh mana kebutuhan pemerintah,” imbuhnya.
Tautoto juga menambahkan, pajak di luar negeri saja sudah tinggi tetapi masih disalurkan dengan tepat kepada orang tidak mampu bahkan telah pensiun dan tidak memiliki pekerjaan yang disantuni oleh negara.
“Transparansi aliran pajak kita di Indonesia juga perlu dipertanyakan karena terdapat berita di media salah satu pegawai pajak menyalahgunakan uang tersebut,” imbuhnya.
Dengan latar belakang itu, Tautoto menyebut perlu mencari jalan keluar dan berupaya agar pemerintah bisa menjalankan roda pembangunan dengan baik serta masyarakat bisa menikmati hal tersebut.
Nurfikri