Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata skandinavia? Apakah kamu membayangkan wilayah dingin yang sering ditutupi salju? Atau beberapa pemain sepak bola terkenal yang berasal dari wilayah skandinavia seperti Erling Haaland, Martin Ødegaard, dan Rasmus Højlund? Atau teringat kelompok orang barbar seperti Viking?
Pembahasan tentang skandinavia tentu tidak lepas dari negara-negara yang termasuk di dalamnya, seperti Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Swedia. Dalam berbagai sumber sejarah terdapat kelompok orang yang dikenal sebagai pejuang laut dari Utara yang tersebar luas dan menjajah sebagian besar wilayah Eropa pada abad ke-8 hingga abad ke-11 masehi, kelompok tersebut adalah Viking.
Bangsa Viking dikenal sebagai kelompok orang-orang yang mengerikan karena sering melakukan perampokan dan penjarahan di berbagai wilayah. Kehadirannya menjadi ancaman besar bagi para penganut agama, karena mereka kerap kali menjadikan tempat peribadatan seperti gereja sebagai target jarahan mereka.
Saat ini, berbagai serial hiburan seperti film dan game kerap mengangkat bangsa Viking sebagai tema dalam serial mereka. Akan tetapi, seberapa akuratkah penggambaran mereka dengan sosok bangsa viking yang sebenarnya?
Sebagai disclaimer, penulis tidak berlandaskan pada literatur yang mendalam, melainkan berdasarkan pengalaman pribadi penulis dari film atau serial yang pernah ditonton, game yang pernah dimainkan, serta beberapa artikel yang membahas tentang sejarah viking.
Dalam dunia film, terdapat serial berjudul “Vikings”. Dari namanya, serial ini memberikan gambaran tentang kehidupan Viking di masa berjayanya. Bercerita tentang seorang legenda Viking bernama Ragnar Lothbrok yang berhasil melakukan penjarahan pertamanya ke Inggris di tengah banyaknya stigma negatif tentang dirinya akibat pemimpinnya yang sebenarnya tidak mengizinkan dirinya untuk berlayar.
Selama melakukan penjarahan, muncul pemikiran di benak Ragnar untuk mendirikan pemukiman di daerah Inggris. Hal itu dikarenakan Ragnar melihat tanah di Inggris subur sehingga dapat dengan mudah bercocok tanam. Beda halnya di tempat asal Ragnar yang daerahnya cenderung dingin sehingga tergolong sulit untuk bercocok tanam.
Keganasan bangsa Viking dalam serial ini dapat terlihat pada salah satu ritualnya. Di salah satu episode terdapat adegan Ragnar Sang Jarl (Sebutan untuk pemimpin tertinggi di salah satu wilayah yang dikuasai Viking) melakukan ritual penyiksaan yang dikenal dengan sebutan Blood Eagle.
Dalam ritual tersebut, Ragnar membelah bagian belakang korbannya kemudian membentangkan tulang rusuk bersama organ-organ dalamnya, bagaikan sayap elang. Hal tersebut dipercaya mereka agar tubuh orang tersebut dapat terbang ke Odin, dewa utama dalam Mitologi Nordik.
Berdasarkan screenrant.com, terdapat tiga tokoh dalam dunia nyata bernama Halfdan, Ivar, dan Ubba yang disebut sebagai anak dari Ragnar Lothbrok. Ketiganya melakukan invasi serius ke Inggris, tepatnya di wilayah East Anglia (Anglia Timur) pada 865 Masehi. Invasi dilakukan mungkin dengan maksud ingin membalas kematian ayahnya yang menurut beberapa literatur belum diketahui secara pasti motif kematiannya.
Berbeda dengan ketiga tokoh di atas, terdapat beberapa pendapat yang masih meragukan eksistensi Ragnar Lothbrok di dunia nyata. Hal tersebut dikarenakan kurangnya catatan sejarah yang ditemukan tentang dirinya. Meski begitu, ia memiliki peran penting dalam legenda Viking bahkan diakui sebagai putra dari tokoh Viking yang diakui eksistensinya.
Dalam dunia game, terdapat satu game open world yang dapat kamu mainkan dengan tema Viking, yaitu Assassin’s Creed Valhalla. Di sini kamu berperan sebagai salah seorang Viking bernama Eivor yang berpetualang dari Norwegia hingga wilayah Inggris. Tujuan utamanya adalah memperluas relasi dan membuat pemukiman di Inggris bersama anggota klan asalnya bernama Raven Clan (Klan Gagak).
Game ini diwarnai dengan pemandangan indah yang berusaha menggambarkan kondisi Inggris dan Norwegia di masa kejayaan bangsa Viking. Tidak heran, Ubisoft sebagai pengembang game tersebut memang memiliki reputasi yang baik dalam mengangkat tema sejarah dalam membuat seri Assassin’s Creednya.
Tentu tidak seluruh penggambaran fiktif tentang Viking benar adanya. Keakuratan fakta sejarah memang seringkali dikorbankan demi kepentingan cerita ataupun permainan yang seru dari sebuah serial.
Dari dua contoh yang diberikan, baik serial Vikings maupun Assassin’s Creed Valhalla, terdapat beberapa hal yang sebenarnya masih menjadi perdebatan di beberapa adegan yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh, sebenarnya masih terdapat perdebatan yang mempertanyakan apakah ritual Blood Eagle ini benar-benar pernah terjadi di masa lalu atau tidak. Akan tetapi, baik pada Vikings maupun Assassin’s Creed Valhalla masih tetap memasukkan ritual tersebut ke dalam suatu adegan dalam karya mereka.
Hal tersebut mungkin dilakukan untuk memberikan gambaran seberapa brutal dan mengerikannya bangsa Viking. Adanya adegan tersebut juga dapat menjadi nilai tambah dari karya-karya itu karena dapat memberikan kesan yang cukup membekas terhadap penikmatnya.
Sebagai literasi tambahan, pada tahun 2022, terdapat sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa ritual Blood Eagle ini kemungkinan pernah terjadi. Penelitian tersebut dipublikasikan oleh The University of Chicago Press, yang membahas tentang pertimbangan keterbatasan anatomi dan sosiokultural yang memungkinkan ritual tersebut dapat dilakukan.
Dibalik itu semua, mengkonsumsi konten-konten tertentu dapat menjadi awalan yang baik dalam mempelajari suatu hal, dalam konteks ini yaitu mempelajari tentang bangsa Viking. Terlebih jika muncul ketertarikan untuk mencari tahu lebih lanjut setelah mengkonsumsi konten-konten tersebut.
Hasil karya seperti ini sebenarnya bisa terbilang sukses karena membangkitkan rasa penasaran orang-orang. Dari rasa penasaran tersebut muncul beberapa forum diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan kebenaran dari apa yang sedang dibahas.
Ingat untuk tetap mencari tahu lebih lanjut agar tidak terkena bias sejarah akibat mengkonsumsi konten-konten hiburan seperti itu, tentunya untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.
Muhammad Mukram Mustamin
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2021
Sekaligus Reporter PK identitas Unhas