Perguruan tinggi merupakan wadah pendidikan tingkat lanjut bagi seluruh lapisan masyarakat. Tidak heran jika banyak kampus berpacu untuk membuka berbagai program, karena perguruan tinggi kerap dianggap sebagai salah satu jenjang pendidikan menuju dunia kerja.
Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) pada 17 Oktober 2014 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Unhas. Salah satu kelebihan dari status tersebut adalah kemudahan untuk membuka Program Studi (prodi) baru dan menutupnya jika tidak populer atau tidak dibutuhkan lagi.
Pada 20 Februari 2020, Unhas mendirikan kelas vokasi di Sidrap dengan tujuan untuk meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lebih luas.
Namun jauh sebelum Vokasi Unhas berdiri, Unhas telah memiliki beberapa prodi vokasi yang berfokus pada penguasaan ilmu atau keahlian terapan tertentu, mulai dari Diploma 1 hingga Diploma 3. Lulusan jenjang vokasi akan mendapat gelar Ahli Madya.
Pada 1987, Unhas mendirikan Politeknik Rekayasa Unhas. Pada saat itu terdapat jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Energi, Teknik Kimia, Teknik Listrik dan Teknik Elektro Komunikasi. Namun pada Januari 1992, Politeknik Rekayasa Unhas membuka jurusan baru yaitu Tata Niaga yang terbagi menjadi dua spesialisasi yaitu prodi Akuntansi dan Kesekretariatan. Di Indonesia Timur, Unhas adalah universitas yang paling pertama membuka jurusan tersebut.
Di tahun yang sama, Unhas mendirikan program D2 jurusan Perpustakaan yang hanya bertahan dua tahun dan dinaungi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Awalnya, pimpinan Unhas diamanahkan untuk mendirikan prodi yang terbilang langka pada saat itu. Pemerintah membuka program tersebut untuk bekerja sama dengan Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) Bantuan Luar Negeri (BLN) Ditjen Dikti Depdikbud.
Prodi itu hanya ada di Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Padjajaran (UNPAD). Rektor Unhas saat itu, Prof Basri Hasanuddin memberikan amanah kepada Dekan FISIP yang bekerja sama dengan Direktur UPT Perpustakaan, Sarah Wirawan MLs. Konon katanya, mahasiswa yang mengikuti program ini dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi mana saja.
Dilansir dari bundel identitas November 1992, Unhas pernah membuka prodi D3 Kearsipan dan merupakan wujud kerjasama antara Perwakilan Arsip Nasional Sulawesi Selatan dan FISIP Unhas. Dengan dibukanya secara resmi pada 9 November 1992, Unhas merupakan universitas kedua setelah UI yang membuka program D3 Kearsipan itu.
Selain jurusan-jurusan tersebut, Unhas juga memiliki Prodi D3 Pariwisata dan Bahasa. Program D3 dulunya berada di bawah naungan Fakultas Sastra yang kini bernama Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan ada juga jurusan D3 Akuntansi, D3 Manajemen dan D3 Keuangan.
Pada 2020, Unhas membuka kampus baru di Pinrang yang ditandai dengan pembukaan kelas Vokasi Unhas yang berada di Pinrang, Sabtu (19/9) yang pada saat itu Unhas diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muh Restu MP dan Bupati Pinrang, H A Irwan Hamid. Kelas Vokasi yang berada di Pinrang disebut akan berfokus pada bidang kelautan, perikanan dan pertanian karena bidang tersebut mendukung kebutuhan dan sesuai dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Pinrang.
Dalam Renstra Unhas tahun 2020-2024 dijelaskan bahwa Vokasi Unhas adalah bentuk implementasi kerjasama dengan instansi Pemerintah dan non-pemerintah di Indonesia maupun mancanegara. Sejak dibuka pada 2018 sampai akhir 2021, Fakultas Vokasi tercatat memiliki delapan prodi dengan lima kampus.
Kampus Sidrap terdiri atas jurusan Teknologi Produksi Tanaman Pangan dan Teknologi Produksi Ternak. Kampus Soppeng dengan jurusan Agribisnis Peternakan, Agribisnis Pangan dan Teknologi Akuakultur dan Pasca Panen. Kampus Selayar yang ditempati oleh jurusan Destinasi Pariwisata dan Budidaya Laut dan Pantai. Kampus Barru hanya terdiri atas jurusan Teknologi Pangan Ternak. Kampus Makassar adalah markas bagi jurusan Terapi Gigi dan Mulut, Paramedik Veteriner dan Teknologi Metalurgi Ekstraksi.
Selain Fakultas Vokasi, Unhas juga mengadakan program Vokasi, seperti jurusan Kesehatan Daerah Terpencil yang dibawahi oleh Fakultas Kedokteran. Jurusan Teknologi Produksi Tanaman dan Pangan serta Agribisnis Pertanian dibawahi oleh Fakultas Pertanian. Jurusan Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Pangan Ternak dan Agribisnis Peternakan bergabung dengan Fakultas Peternakan. Jurusan Terapi Gigi dan Mulut yang bergabung dengan Fakultas Kedokteran Gigi. Jurusan Destinasi Pariwisata yang dinaungi oleh Fakultas Ilmu Budaya. Teranyar adalah jurusan Budidaya Laut dan Pantai yang bergabung dengan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Pendidikan Vokasi yang sempat mengalami pasang surut tak dipungkiri kembali dibutuhkan bagi dunia kerja di masa kini. Pemanfaatan potensi sekitar turut andil memacu perguruan tinggi membangun vokasi untuk melangkah maju.
Choriah Ginting