Indonesia Youth Diplomacy (IYD) Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan MIKTA Post Rosdshow South Sulawesi bertema “Empowering Inclusive Recovery to Celebes Youth for the Future.” Kegiatan diselenggarakan di Auditorium Prof Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu (24/02).
Kegiatan itu menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Konsulat Jenderal Australia di Makassar Todd Dias, MIKTA Youth Initiaves 2023 F Chaerunisa, dan Co-Head Regional Development Indonesia Youth Diplomacy Aie Natasha.
Pada kesempatannya, Chaerunisa memaparkan kondisi pengangguran di Indonesia, khususnya yang dirasakan oleh para pemuda. Ia menjabarkan, tingkat pengangguran penduduk berumur 18 sampai 35 tahun ada enam kali lebih tinggi dibandingkan dengan usia-usia yang sudah memiliki pengalaman kerja.
“Itu berarti pengalaman menjadi salah satu dasar untuk mendapatkan pekerjaan. Tetapi, ini menjadi merugikan karena usia kita masih muda, tentu pengalaman kita juga masih sedikit,” ujar Chaerunisa.
Ia mengungkap bahwa pemuda Indonesia perlu enam sampai tujuh bulan setelah menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan pekerjaan tetap.
Menurutnya, generasi muda di Indonesia mengakui bahwa mencari pekerjaan merupakan hal yang sulit. Alasannya beragam, tetapi yang paling sering ditemui adalah standar masuk kerja yang terlalu tinggi, serta ketidakcocokan skill yang telah dipelajari semasa kuliah.
“Artinya kemampuan-kemampuan yang dipelajari di sekolah dan kuliah itu engga cocok sama apa yang diminta sama industri,” jelas Chaerunisa.
Najwa Hanana