Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas mengadakan kuliah tamu kelas internasional bertajuk “Dental Traumatology.” Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom meeting, Rabu (20/03).
Kegiatan ini menghadirkan Asisten Profesor Sekolah Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan Universitas Hokkaido, Dr Md Riasat Hasan, sebagai pemateri. Hasan membuka pemaparan materi dengan menjelaskan definisi avulsi.
“Avulsi adalah kondisi ketika gigi tercabut sepenuhnya dari rahang akibat adanya cedera dan menyebabkan kerusakan pada bagian sekitarnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, avulsi gigi dapat menyebabkan berbagai komplikasi bila dilakukan tanpa penanganan yang tepat. “Komplikasi seperti infeksi karena luka yang terbuka rentan terhadap infeksi bakteri bahkan dapat menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya,” tuturnya.
Selain itu, komplikasi yang mungkin terjadi adalah kehilangan gigi secara permanen dan resorpsi tulang yang menyebabkan perubahan struktur rahang atau bentuk wajah. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyentuh bagian mahkota dan akar gigi guna menghindari terjadinya kerusakan yang semakin parah.
Hasan menambahkan, penanganan avulsi gigi dapat dilakukan dengan perawatan re-implantasi. Tetapi, re-implantasi tidak selalu mungkin untuk dilakukan karena faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti jarak dari lokasi kecelakaan ke rumah sakit terdekat atau ketersediaan layanan ahli bedah gigi.
Oleh karena itu, media penyimpanan gigi diperlukan untuk mempertahankan gigi dan menjaga viabilitas sel ligamen periodontal setelah gigi mengalami avulsi. Beberapa penyimpanan gigi yang direkomendasikan adalah menggunakan air keran, air liur, dan susu.
“Tetapi, air keran dapat menyebabkan lisis sel ligamen periodontal yang cepat dan air liur rentan terkontaminasi bakteri. Sehingga, media yang paling direkomendasikan adalah susu,” pungkasnya.
Ni Made Dwi Jayanti