Senat Akademika Unhas menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Upacara Pidato Pengukuhan dan Penerimaan Anggota Dewan Professor Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Senat dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Senat Akademik Unhas, Selasa (26/03).
Senat Akademik Unhas mengukuhkan tiga Guru besar FIKP, satu diantaranya adalah Guru Besar Bidang Ilmu Bahan dan Alat Penangkapan Ikan FIKP Unhas, Prof Dr Ir Mahfud Palo Msi. Dalam kesempatannya Mahfud membawakan Pidato dengan judul “Jaring insang sebagai alat tangkap ramah lingkungan untuk perikanan berkelanjutan.”
Mahfud menekankan tentang pentingnya penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan pentingnya perikanan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan dalam mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perikanan berkelanjutan ialah konsep penangkapan ikan yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini populasi ikan tak akan menurun akibat praktek penangkapan,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa metode penangkapan ikan yang digunakan nelayan, di antaranya metode penangkapan selektif dan penangkapan tidak selektif. Jaring insang, rawai, penangkap, bubu adalah metode penangkapan yang selektif. Sedangakan pukat hela, pukat kantong, jaring berpancang adalah alat tangkap tak selektif karena menangkap ikan bukan target dan tidak diinginkan.
“Dampak penggunaan alat tangkap tidak selektif terhadap lingkungan laut sangat merusak, karena penangkapan tidak tepat sasaran, praktek ini menciptakan situasi yang tak seimbang, seperti perusakan terumbu karang, gangguan dasar laut, pengurangan varietas ikan, dan perusakan daerah penangkapan,” tutur Mahfud.
Guru besar FIKP ini memaparkan beberapa cara untuk membuat metode penangkapan ikan ramah lingkungan, di antaranya nelayan dapat mengadopsi teknik baru, nelayan harus memelihara secara legal ukuran mata jaring yang diizinkan, nelayan tidak boleh mempraktekkan metode penangkapan ikan merusak.
“Nelayan harus mampu mengadopsi alat tangkap ramah dalam penangkapan ikan, jangan memasang jangkar dan menyeret jaring di daerah penangkapan, dan jangan membuat jaring sampah ke laut,” imbuhnya.
Andi Nurul Istiqamah Bate