Sekumpulan mahasiswa Unhas menggelar aksi pernyataan sikap untuk menuntut penghentian kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Aksi ini berlangsung di pelataran Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unhas, Rabu (08/05).
Pernyatan sikap ini diikuti oleh berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan lembaga yang mewakili gerakan Mahasiswa Unhas Peduli Palestina. Para perwakilan kelompok mahasiswa silih berganti membacakan tuntutan mereka.
Salah satu poin tuntutan mereka adalah mendesak Israel untuk segera mengakhiri genosida dan memenuhi resolusi PBB terkait solusi dua negara. Selain itu, mereka juga menyerukan agar komunitas global memboikot hubungan politik, ekonomi dan militer dengan israel hingga kemerdekaan Palestina bisa tercapai.
Ketua UKM Unhas Model United Nations, Amos Shifriet Makalew menjelaskan, aksi tersebut diinisiasi oleh kemahasiswaan Unhas.
“Yang menjadi inisiator sebenarnya adalah kemahasiswaan Unhas yang mengajak semua UKM yang ada di Unhas, khususnya UKM penalaran, seperti Unhas MUN, MPM dan Ledhak untuk menyatakan sikap dan menunjukkan rasa solidaritas,” tutur Amos.
Lebih lanjut, ia menuturkan, alasan dari adanya aksi ini adalah untuk kembali mengingatkan masyarakat bahwa saat ini kejahatan kemanusiaan masih terus terjadi di Palestina.
“Kami lihat bahwa masalah ini harus diangkat lagi karena konflik ini belum berakhir tapi masyarakat luas sudah mulai lupa, maka perlu diingatkan lagi untuk menambah rasa semangat dan untuk membela saudara-saudara kita di Palestina”, pungkas Amos.
Salah satu peserta aksi yaitu UKM Mahasiswa Pecinta Mushalla (MPM) Unhas mengumumkan telah mengumpulkan donasi sebesar Rp. 80.256.430 yang akan disalurkan untuk membantu Palestina. Mereka juga mengumumkan donasi masih dibuka bagi siapapun yang ingin menyumbang dana ke warga Palestina.
MFS