Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa MSc kembali menyangkal terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) setelah demonstrasi mahasiswa di Gedung Rektorat, Rabu (29/05). Berdasarkan rilis yang didapat identitas, Kamis (30/05), Jamaluddin mengatakan tak ada kenaikan UKT sama sekali.
“Sekali lagi saya tegaskan, Unhas tidak menaikkan UKT,’’ kata lelaki yang akrab disapa Prof JJ itu.
Prof JJ mengatakan penetapan UKT mahasiswa selama ini tidak sembarangan, tetapi telah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya melalui tinjauan dan verifikasi pendapatan orang tua. Selain itu, penentuan UKT juga didasarkan pada Permendikbud No 2 Tahun 2024 dan Kepmendikburistek No 54 Tahun 2024 tentang standar biaya pendidikan tinggi.
Adapun penentuan golongan UKT hingga pada besaran maksimum merupakan upaya untuk menyubsidi kebutuhan bagi golongan rendah. Menurut Prof JJ, hal ini untuk memastikan mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu mendapatkan dukungan finansial yang cukup untuk menempuh pendidikan tinggi dengan layak.
“Kami memahami ada mahasiswa yang membutuhkan bantuan ekstra dalam menanggung biaya pendidikan mereka. Kami berupaya untuk memastikan bahwa akses terhadap pendidikan tinggi tetap terbuka bagi semua, tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, tak boleh ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena permasalahan UKT.
”Tolong jangan pernah merasa kami tidak pedulikan yang kurang mampu, tapi harus jujur,’’ pungkasnya.
Sebelumnya, Mahasiswa Aksi berhasil melakukan audiensi dengan Rektor Unhas di Ruang Senat Lantai Dua Rektorat Unhas. Mereka menyampaikan 12 tuntutan, salah satunya terkait peningkatan golongan UKT yang semakin banyak dan mahal.
ZPT