Universitas Hasanuddin (Unhas) meresmikan Kantor Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) di Ex Dekanat Fakultas Teknik Unhas Tamalanrea, Rabu (05/06). Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa MSc.
Dalam konferensi pers, Jamaluddin mengatakan, PAIR merupakan program kemitraan antara Indonesia dan Australia yang diusung oleh Australia Indonesia Center (AIC). Selain didanai langsung oleh kedua negara, kemitraan ini dianggap spesial karena melibatkan 11 universitas terkemuka di Sulawesi.
”Karena ini di Sulawesi, jadi semua perguruan tinggi di pulai ini kita ajak bergabung. Di Kalimantan Timur juga ada karena diharap ini bisa berlanjut di Ibu Kota Nusantara,” kata pria yang akrab disapa Prof JJ itu.
Kemitraan ini juga diklaim akan menghasilkan riset yang lebih powerfull dibanding beberapa program sebelumnya. Penelitian dalam kemitraan ini akan difokuskan pada berbagai macam isu yang ikut memberikan masukan bagi pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan.
“Kita ingin menjawab pertanyaan bersama pemerintah daerah. Saya kira PAIR ini merupakan kebutuhan kita dalam mengakselerasi pembangunan yang lebih baik, efektif, efisien, dan inklusi,” tambahnya.
Meskipun saat ini kemitraan hanya berlangsung di Sulawesi, Prof JJ berharap kemitraan ini bisa diperlebar hingga mencakup seluruh wilayah di tanah air agar dapat mendorong kemajuan pembangunan Indonesia ke depannya.
Kegiatan juga dihadiri oleh Executive Director AIC, Dr Eugene Sebastian, perwakilan Gubernur Sulawesi Selatan, Sukarnianti, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Mr Todd Dias, Serta Minister Counsellor for Governance and Human Development in the Australian Embassy in Jakarta, Madeleine Moss.
Zidan Patrio