Program Studi (Prodi) Rekayasa Kehutanan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Kuliah Umum “Rekayasa Genetika untuk Meningkatkan Kualitas Tanaman melalui Genom Editing”. Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui Zoom, Kamis (20/06).
Acara ini menghadirkan Peneliti Pusat Riset Rekayasa Genetika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Agus Rachmat MSi sebagai pemateri.
Agus menjelaskan, Genom Editing Menurut Schinkel dan Schillberg merupakan metode yang menargetkan sebuah sekuen DNA di dalam genom suatu organisme sehingga dapat disisipi, diganti atau dihapus dengan bantuan enzim nuclease yang berfungsi sebagai gunting molekuler.
“Genom editing menggunakan enzim nuclease yang telah dimodifikasi dengan situs terarah (Site-Directed Nucleases),” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, rekayasa genetika merujuk pada proses modifikasi susunan genetik suatu organisme, meliputi manipulasi gen, kloning gen, DNA rekombinan, dan teknologi modifikasi genetik dengan orientasi pada ekspresi gen tertentu.
Rekayasa genetik ini bisa dilakukan pada struktur gen, yaitu promoter, RNA-coding sequence, dan terminator. “Rekayasa genetika melalui genom editing dapat merekayasa tanaman sesuai yang diinginkan, seperti warna buah, bentuk buahnya bagaimana dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Untuk memodifikasi genetic dengan tingkat presisis yang lebih tinggi, para ilmuan biasa menggunakan Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR/CAS) 9 sebagai teknologi SDN yang paling mutakhir dalam bidang rekayasa genetika.
“Teknologi CRISPR/CAS 9 telah berhasil diaplikasikan untuk memperbaiki sifat-sifat penting pada berbagai tanaman, seperti ketahanan pada penyakit, perbaikan kualitas dan nutrisi tanaman, serta toleransi tanaman terhadap cekaman,” tutupnya.
Marcha Nurul Fadila Jalil