Tim Miracle dari Program Kreativitas Mahasiswa skema Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil melaksanakan program pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas 1 Makassar.
Dengan judul “Three Miracle in Cell Program: Penguatan Psychological Adjustment dan Keterampilan Narapidana Melalui Principle of Andragogy untuk Meningkatkan Resiliensi Pasca Tahanan,” program ini bertujuan meningkatkan kemampuan adaptasi dan wirausaha mantan narapidana agar tidak mengulangi kejahatan.
Diketuai oleh Dwi Ananda Febryan dari Fakultas Peternakan, Tim Miracle beranggotakan empat mahasiswa, diantaranya Liliana Mu’allim dari Prodi Psikologi, Muhammad Zoel Ramadhan dari Sistem Informasi, Muh. Fauzan Idha dari Kesehatan Masyarakat, dan Nur Alya Firdha dari Ilmu Hukum.
Salah satu anggota tim, Zoel menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui intervensi terhadap kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan perilaku. Harapannya, WBP terlatih dalam membuat produk sebagai bekal wirausaha pascatahanan dan peningkatan psychological adjustment.
Selain itu, tim Miracle juga mengajak masyarakat umum melakukan kampanye #BreakTheStigma untuk menciptakan lingkungan positif dan penerimaan kondisi mantan narapidana di tengah masyarakat.
“Sejatinya setiap orang berhak atas kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik, sehingga kami berharap program ini dapat membuat masyarakat semakin sadar bahwa para WBP di Lapas juga mendapatkan pembinaan agar menjadi lebih baik pascatahanan nanti,” jelas Dwi.
Program pembinaan ini turut mendapatkan respon positif dari Kepala Lapas Kelas 1 Makassar, Teguh Pamuji. Dirinya menyebut, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mewadahi kompetensi para WBP.
“Para mahasiswa terlihat sangat berusaha menunjukkan bahwa WBP juga bebas dalam berekspresi dan berkembang dengan baik,” ucapnya.
Dwi berharap program ini dapat menjadi pedoman untuk pelaksanaan pembinaan Lapas di Indonesia, menjadi solusi baru dalam meningkatkan resiliensi pascatahanan, serta memberikan pandangan positif masyarakat terkait WBP.
Najwa Hanana