Mahasiswa KKN-T Penerapan Ipteks Unhas mengusung program kerja pertanian berbasis hidroponik di Pulau Saugi, Kabupaten Pangkep, Rabu (17/7). Kegiatan ini kemudian dikenal dengan Greengrow Hydroponic.
Program ini diinisiasi oleh Mahasiswa Teknik Pertanian, Fitri Wahyuni. Baginya, program kerja ini menjadi jawaban atas terbatasnya lahan pertanian di Pulau Saugi, serta kondisi cuaca yang tak memungkinkan untuk bertani.
“Di daerah ini ketersediaan air tawar kurang karena pakainya air laut, dan itu tidak cocok untuk tanaman. Media tanamnya pun tidak memungkinkan, karena di sini kebanyakan pasir,” ungkap Fitri.
Fitri memperkenalkan pertanian hidroponik lalu mempraktikkan penanaman yang memanfaatkan media tanam pasir, sekam bakar, serta pupuk organik berupa air sari daun kelor. Adapun jenis tanaman yang dicoba adalah bayam dan kangkung.
“Manfaat dari hidroponik ini antara lain mengefisienkan penggunaan air tawar. Kita juga dapat memanfaatkan lahan sempit dan mengonsumsi sayur dapat mencegah stunting,” ujarnya.
Fitri menjelaskan manfaat daun kelor dan pupuk sekam bakar sebagai media tanam yang digunakan dalam penerapan hidroponik. Daun kelor kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium. Nutrisi yang terdapat dalam daun kelor dapat merangsang pertumbuhan tanaman, meningkatkan perkembangan akar, dan mempercepat proses fotosintesis. Sementara sekam bakar membantu menyimpan lebih banyak air serta meningkatkan kesuburan tanah karena mengandung organik.
Fitri berharap, sosialisasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Saugi dan dapat diimplementasikan dengan baik.
Zidan Patrio