Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar diskusi dengan tema “Lebih Dekat dengan Feminisme” melalui Google Meet, Minggu (21/07).
Dipandu oleh Muh Ariel Septian Heksa, kegiatan ini menghadirkan anggota Komite Anti Kekerasan Seksual (KAKS) Unhas, Santi sebagai narasumber.
Dalam kesempatannya, Santi menjelaskan, feminisme berasal dari kata “féminin” dalam bahasa Prancis yang berarti “kewanitaan”. Kata tersebut juga digunakan untuk menunjukkan sifat perempuan.
Lebih lanjut, Santi memaparkan, menurut buku yang ia baca, feminisme juga dianggap sebagai usaha pemberontakan kaum perempuan untuk mengingkari apa yang disebut kodrat atau fitrah perempuan, melawan pranata sosial atau institusi rumah tangga seperti perkawinan, dan lain sebagainya.
Santi juga menambahkan, etika kepedulian dalam konteks feminisme memiliki beberapa poin penting.
“Seperti relasi dan interdepensi, empati dan kasih sayang, penolakan terhadap abstraksi, perlawanan terhadap hierarki, serta penghargaan terhadap pengalaman perempuan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Santi juga menerangkan tentang sejarah feminisme, isu-isu dalam gerakan feminisme, dan kritik terhadap feminisme itu sendiri.
Sebagai penutup, Santi membahas isu penting mengenai masa depan feminisme. “Feminisme harus mengalami evolusi menuju transformasi sistemik yang lebih luas. Tidak hanya memperjuangkan kesetaraan gender, tetapi juga keadilan sosial, ekonomi, dan politik,” tuturnya.
Athaya Najibah Alatas