Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Wisata, Gelombang 112, Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program kerja pendokumentasian tradisi pembuatan gula aren di Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros. Program ini bertujuan untuk mengabadikan dan mempromosikan tradisi lokal yang masih bertahan di desa tersebut.
Dipimpin oleh mahasiswa KKN Unhas dari program studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Natsya Tandi Ayu, program ini mendokumentasikan proses pembuatan gula aren secara tradisional yang diajarkan oleh Baharuddin. Ia merupakan seorang pengrajin lokal dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.
“Pendokumentasian ini penting untuk mengabadikan budaya dan bisa menjadi sarana promosi desa,” ungkap Natsya, Sabtu (10/08).
Baharuddin menjelaskan, proses pembuatan gula aren dimulai dengan penyadapan nira dari pohon aren, yang kemudian dimasak hingga menjadi gula menggunakan metode warisan leluhur. Dengan adanya program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, Baharuddin berharap aktivitasnya itu akan menarik minat banyak orang untuk berkunjung dan meningkatkan ekonomi.
“Saya berharap dokumentasi ini bisa menarik minat orang luar untuk datang dan melihat langsung proses pembuatan gula aren tradisional,” tambahnya.
Natsya berharap, dokumentasi ini tidak hanya melestarikan tradisi tetapi juga menginspirasi desa lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka. “Ini adalah warisan berharga yang dapat menjadi daya tarik wisata budaya,” ujarnya
Zidan Patrio