Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Dadan Hindayana hadiri Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unhas. Pada kesempatan ini, Prof Dadan membawakan materi tentang pangan dan gizi nasional menuju Indonesia Emas 2045, Senin (12/08).
Prof Dadan mengungkapkan, dunia sedang mengalami kerawanan pangan. Berdasarkan World Food Programme (WFP), 71 negara terancam rawan pangan yang mencangkup kurang lebih 309 juta penduduk.
“Produksi pangan di dunia sebenarnya lebih dan tidak seimbang. Ada beberapa negara yang pangannya berlebihan dan ada negara yang kekurangan pangan sehingga negara maju cenderung menguasai negara berkembang,” ungkap Dosen Proteksi Tanaman tersebut.
Prof Dadan juga menjelaskan, penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Adapun di Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya sebanyak 325 juta pada 2060.
“Ironi bagi kita, penduduk Indonesia bertambah 3 juta pertahun. Seharusnya lahan bertambah kurang lebih 94 ribu hektare, namun yang terjadi lahan Indonesia berkurang sekitar 100 ribu hektare,” ujarnya.
Dirinya melanjutkan, tekanan penduduk Indonesia yang semakin pesat mengakibatkan lahan pertanian berubah fungsi menjadi perumahan, pabrik, jalan, dan kepentingan lainnya. Jadi setiap tahun Indonesia kehilangan potensi produksi sekitar 330 ton atau bisa memberi makan 2,8 juta jiwa.
Ia berharap surat keputusan untuk implementasi Undang-Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan segera dikeluarkan agar konferensi lahan tidak terjadi lagi. Diketahui, Prof Dadan disebut akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Rika Sartika