Universitas Hasanuddin (Unhas) bakal mengadakan seminar internasional terkait budaya Bugis-Makassar pada 2 September mendatang. Hal itu disampaikan oleh mantan Mentri Hukum dan HAM, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, Prof Hamid Awaluddin SH LLM MA PhD dalam sebuah jumpa pers di lantai 8 Rektorat Unhas, Kamis (15/08).
Hamid mengatakan, seminar yang mengangkat budaya Bugis-Makassar tersebut merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis Unhas ke-68. “Jadi, kearifan lokal Bugis-Makassar yang akan ditarik dalam bentuk praktik,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kearifan lokal yang dimaksud terdiri dari kejujuran, keberanian, kecerdasan, dan kekayaan bukan dalam bentuk harta, salah satunya inovasi. Hal tersebut tergambarkan di empat tokoh besar Sulawesi Selatan, yaitu Syekh Jusuf, Jendral Jusuf, Baharuddin Jusuf Habibie, dan Jusuf Kalla. Sehingga demikian, seminar tersebut akan mengangkat tema “Empat Ethos, Empat Jusuf”.
“Banyak penggalan kisah yang mau kita angkat dari empat tokoh Jusuf,” tutur Hamid.
Ia juga mengungkap narasumber yang akan dihadirkan pada seminar internasional itu, yakni Prof Dr Nurhayati Rahman MS (Indonesia), Prof Makoto Ito (Jepang), dan Duoglas Laskowske (Kanada) yang akan membahas terkait gambaran umum kearfian lokal Bugis-Makassar. Pembahasan kerifan lokal dalam bentuk praktik akan mengulas ketokohan Syekh Jusuf, yaitu Ebrahim Rasool, mantan Duta Afrika Selatan untuk Amerika Serikat.
Sementara itu, ketokohan Jendral Yusuf akan di ulas oleh Prof Dr Anhar Gonggong MA, Baharuddin Jusuf Habibie oleh putranya sendiri, Dr Ing H Ilham Akbar Habibie Dipl ing MBA, dan Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla dibahas oleh Prof Hamid Awaluddin SH LLM MA PhD.
Ismail Basri