Coder Institute Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar pelatihan deteksi objek menggunakan Artificial Intelligence (AI). Pelatihan ini diadakan secara daring melalui Google Meet pada Kamis (29/08).
Pada sesi ini, mahasiswa Informatika, Imran Abu Libda menjelaskan berbagai jenis perangkat keras yang biasa digunakan dalam proyek IoT dan AI, seperti mikrokontroler dan mikrokomputer. Beberapa contoh perangkat keras yang disebutkan, yakni Arduino, Raspberry Pi, ESP32, dan NVIDIA Jetson.
Untuk bahasa pemrograman, Imran menyarankan penggunaan Python karena dukungan berbagai pustaka yang tersedia. “Adapun software untuk pelatihan model deteksi objek bisa ditemukan di platform, seperti kaggle. Sementara untuk pemrosesan dan pelatihan model, pyTorch merupakan pilihan yang kuat,” jelas Imran.
Mahasiswa internasional asal Palestina tersebut juga memperkenalkan aplikasi praktis dari teknologi ini menggunakan YOLOv5, sebuah model deteksi objek yang dikenal memiliki kecepatan dan akurasi tinggi.
Ia menekankan bahwa YOLO (You Only Look Once) adalah model yang sangat cocok bagi pemula dalam mempelajari kecerdasan buatan. “Saya sangat merekomendasikan YOLO untuk pemula karena model ini dapat dikembangkan sendiri dan tutorialnya mudah ditemukan di internet,” ungkapnya.
Inisiator pelatihan, Aidil berharap agar kegiatan ini dapat mempersiapkan mahasiswa Informatika, terutama angkatan 2023 dan 2024 dalam menghadapi Kontes Robot Indonesia (KRI) yang akan digelar pada 2025. “Kami ingin mempersiapkan sedini mungkin adik-adik untuk menghadapi KRI tahun depan,” tutupnya.
Adrian