Departemen Sastra Jepang (Sasjep) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Kuliah Umum Culture Introduced To Japan and its Changes, Folk Culture In Japanese Rice. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Jumat (06/08).
Rektor Universitas Kanagawa, Prof Oguma Makoto hadir memberikan kuliah umum. Pada pertemuan itu, ia membahas tentang budaya kemasyarakatan Jepang dan budaya beras dalam perspektif Jepang.
“Studi tentang budaya masyarakat di Jepang masih sedikit. Jadi budaya tradisional di Jepang itu bukan lahir di Jepang, melainkan budaya luar yang masuk ke Jepang,” ungkap Oguma.
Menurutnya, semua budaya itu datang dari Jerman atau bagian selatan. Walaupun budaya itu datang dari luar, akan tetapi hal tersebut dapat diubah oleh masyarakat Jepang menjadi budaya mereka sendiri.
Lebih lanjut, Prof Oguma juga menanggapi soal produksi beras di Jepang semakin menurun. “Salah satu penyebabnya para petani semakin menua dan lahan penanaman padi semakin sedikit,” ujarnya.
Ia menyampaikan, beras datang ke Jepang melalui China pada 4000 tahun silam di Yunnan. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian muncul teori terbaru bahwa beras datang dari bagian tengah sungai Yangtze pada 6500 tahun silam.
“Beberapa waktu yang lalu muncul perspektif baru bahwa beras sudah ada sejak 10.000 tahun silam dan bisa saja beras inilah yang mengalir hingga ke Asia Tenggara. Adapun penelitian terkait teori beras datang ke Jepang masih berlanjut hingga saat ini,” tutur Oguma.
Ismail Basri