Redaktur Penerbitan Kampus (PK) identitas Universitas Hasanuddin (Unhas), Zidan Patrio turut hadir sebagai pembicara dalam Bazar Dialog yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat (Himab) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (KMFIB) Unhas, berlangsung di NAF. Space, Rabu (09/10).
Dalam kegiatan ini, Zidan banyak membahas terkait dampak dari konflik yang terjadi di Israel dan Palestina, terutama dari segi kemanusiaan.
Mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional itu menjelaskan, aspek yang sangat terlihat dari konflik ini adalah korban jiwa dan rentan waktunya. Menurutnya, konflik ini menjadi konflik yang memakan banyak sekali korban jiwa dibandingkan yang terjadi sebelumnya. Berdasarkan hal ini, ia berpendapat, saat ini Gaza menjadi penjara kemanusiaan.
“Kita bisa melihat 16.000 yang tewas, di antaranya itu anak-anak. Kemudian, yang terluka itu mencapai 100.000 orang dan 10.000 lainnya masih dinyatakan hilang per September 2024,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Zidan juga menjelaskan dampak yang paling signifikan dari konflik ini adalah kerusakan infrastruktur sipil. Ia menganggap kerusakan yang terjadi di Palestina membuatnya menjadi wilayah tak layak huni. Kerusakan yang terjadi di Gaza ini juga ikut merusak objek-objek vital seperti pemukiman, air bersih, penyediaan listrik, dan sistem sanitasi menjadi sangat buruk.
“PBB melihat bahwa kerusakan yang terjadi di Gaza itu cukup signifikan. Hampir 66% bangunan rusak di Gaza,” ujarnya.
Andika Wijaya