Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Hasanuddin (Unhas), Agung Alif Pratama menjadi pembicara pada Dialog Prioritas Isu Perkotaan Kota Makassar. Acara yang diadakan Kotata Community ini berlangsung di Plazgozz Cafe, Senin (11/11).
Agung menjelaskan, diskusi ini berlandaskan survei aspirasi masyarakat mengenai isu-isu perkotaan Makassar. Hasilnya menunjukkan, mayoritas responden sebesar 63 persen berasal dari berbagai wilayah di Makassar, terutama Makassar Selatan.
Survei ini berhasil diperluas melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas, seperti BASA sulsel, Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik) dan supir angkutan umum. “Dialog ini penting sebagai referensi bagi para calon pemimpin kota untuk memahami kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Hasil survei yang dilakukan Agung mengungkapkan, sebanyak 51 persen responden tidak mengetahui program kerja calon wali kota, sementara 6 persen memahami detailnya. Sebagian besar responden 66 persen memperoleh informasi dari media sosial, diikuti baliho 30 persen dan artikel berita online 10 persen.
Di samping itu, hanya 7 persen responden yang aktif terlibat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sementara lebih dari separuh responden tidak menyadari adanya proses penyusunan RTRW ini.
Survei ini juga mengidentifikasi isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat untuk menjadi prioritas kebijakan pemimpin kota. Di urutan pertama, lingkungan yang sehat menjadi perhatian utama, termasuk masalah kualitas udara, pengelolaan sampah, dan air bersih.
Dari survei ini, Agung berharap dialog yang dihadirkan dapat menyoroti aspirasi masyarakat Makassar terhadap kebijakan dan solusi yang diharapkan dapat diwujudkan oleh pemimpin kota untuk menciptakan kota yang lebih nyaman dan berkelanjutan.
“Harapan kami lainnya untuk isu yang perlu diselesaikan mencakup penanggulangan banjir, ketersediaan ruang terbuka hijau, hingga identitas kota yang kuat melalui program city branding,” tutupnya.
Muh Fadhel Perdana