Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keilmuan Penalaran Ilmiah (KPI) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Seminar Nasional Gagasan dari Timur, Jumat (22/11). Seminar yang bertajuk “Transformasi Ibu Kota Nusantara: Menuju Kemandirian Pangan dan Energi untuk Indonesia Emas 2045” ini berlangsung di Gedung Ipteks Unhas.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Prof Dr Ir Yusran Jusuf SHut MSi IPU turut hadir di kegiatan dan membawakan materi dengan topik “Mengoptimalkan Sinergi antara Pemerintah Industri, dan Komunitas Lokal dalam Mempercepat Pencapaian Swasembada Pangan”.
Dalam pemaparannya, Yusran menyoroti kondisi pangan global yang saat ini dalam kondisi tidak baik. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dari tahun 2023, terdapat 59 negara yang mengalami kondisi paling serius. “Di Indonesia sendiri masih ada 7-10 persen penduduk itu rentan kelaparan,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, terdapat penurunan produktivitas pertanian di tahun 2022 hingga 2023 akibat perubahan iklim. Hal ini menyebabkan Indonesia sempat menjadi negara dengan tingkat kerentanan yang sangat tinggi.
Dari penelitian tersebut, diperlukan transformasi sistem pertanian guna memastikan tercapainya ketahanan pangan. Hal ini karena teknologi mampu menekan biaya produksi hingga 50 persen dan dapat meningkatkan produksi hingga 100 persen.
“Saat ini pemerintah telah membuat Brigade Pangan dengan melibatkan petani milenial yang mampu menangani pertanian dengan menggunakan sistem pertanian yang penuh mekanisasi,” pungkasnya.
Nurul Fathiyah S.A