Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali adakan rapat paripurna dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (24/12).
Sekretaris Dewan Profesor Unhas, Prof Dr Ir Sitti Bulkis MS, turut hadir mengukuhkan empat guru besar dari dua fakultas tersebut. Ia menyebut saat ini Unhas masih memiliki seratus lebih guru besar yang akan dikukuhkan.
“Mungkin kita harus mencari format baru yang tidak seperti pada pengukuhan ini,” tuturnya.
Guru besar yang dikukuhkan dalam sidang tersebut, di antaranya Prof DR Mursalim Nohong SE MSi CWM, Prof Dr Abd Rahman R SE MS, dan Prof Dr Maat Pono SE Msi dari FEB serta Prof Dr Nasmilah Dip TESL MHum PhD dari FIB.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc juga hadir memberikan pidato pada pengukuhan tersebut. Dalam kesempatannya, ia mengatakan, saat ini Unhas masuk dua besar dengan profesor terbanyak di Indonesia.
“Kalau bukan Unhas atau UGM, ya kita bergantian menempati posisi pertama sebagai guru besar terbanyak di Indonesia,” ungkap Prof JJ, sapaan akrabnya.
Tanggapi orasi Ilmiah yang disampaikan guru besar dari FEB, Prof JJ menegaskan untuk melihat kondisi perekonomian harus secara detail. Menurutnya, untuk membangun ekonomi harus terjadi kolaborasi dari berbagai bidang.
“Sudah bertahun-tahun para ahli ekonomi berpikir bagaimana meningkatkan delapan persen ekonomi di Indonesia. Jadi, dibutuhkan ahli biologi, kelautan, dan semuanya untuk terlibat meningkatkan ekonomi dengan menggunakan ‘jurus mabuk’,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menanggapi konsep dari Guru Besar Departemen Sastra Inggris bahwa pedagogi harus menjadi bagian dari upaya untuk memperlancar bahasa Inggris yang dapat dikolaborasikan dengan berbagai program Unhas.
“Unhas sudah bisa keluar dari jebakan seolah-olah tidak bisa berbahasa Inggris,” pungkas Rektor Unhas.
Ismail Basri