Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Operasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Maat Pono SE MSi menyampaikan orasi ilmiah pada Sidang Paripurna Dewan Profesor Unhas. Dalam rangka penerimaan dan pengukuhan anggota Dewan Profesor Unhas, acara berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas pada Selasa (24/12).
Pada kesempatannya, Maat Pono menegaskan peran vital Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembangunan ekonomi nasional. Baginya, kontribusi bisnis kecil jauh lebih signifikan dibandingkan perusahaan besar atau koperasi. UKM tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan solusi terhadap tantangan ekonomi di wilayah pedesaan.
“Dari data BPS 2024 jumlah UKM mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha, memberikan kontribusi terhadap PDB nasional hingga 60,5 persen, serta menyerap 97 persen total tenaga kerja di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa transformasi operasional menjadi strategi kunci bagi UKM untuk tetap bertahan dan berkembang di era ekonomi digital. Digitalisasi yang melibatkan integrasi teknologi seperti perangkat lunak, aplikasi, dan analisis data, berperan penting dalam mengoptimalkan proses bisnis.
“Transformasi operasional akan membawa manfaat besar bagi terciptanya daya saing dan kinerja berkelanjutan, apabila strategi usaha difokuskan pada digitalisasi sistem produksi, operasi, dan rantai pasok,” tambah Maat Pono.
Maat Pono juga menekankan pentingnya kreativitas, inovasi, dan kolaborasi lintas fungsi sebagai faktor kunci keberhasilan UKM dalam era digital. Kolaborasi tersebut perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan penyedia teknologi, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis kecil secara berkelanjutan.
“Kreativitas, inovasi, dan kolaborasi lintas fungsi, menjadi faktor penting bagi UKM untuk meraih keuntungan optimal dalam jangka pendek sekaligus memastikan keberlanjutan usaha jangka panjang,” ungkapnya.
Adrian